Jumat, 22 November 2024

Akses Wisata Gunung Arjuna Ditutup Imbas Kebakaran Lahan yang Makin Luas

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Kondisi kebakaran hutan di Gunung Arjuno terpantau lewat helikopter BNPB waktu pemadaman melalui water bombing, Sabtu (2/9/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Arjuno per hari ini Selasa (5/9/2023) sudah mencapai 3.910 hektare secara kumulatif. Akibatnya semua wisata alam di wilayah Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo (Tahura R Soerjo) ditutup.

Jumadi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur mengatakan, penutupan sementara akses wisata di wilayah lereng Arjuno ini merupakan langkah mitigasi untuk mencegah dampak risiko yang lebih besar.

Wisata alam yang ditutup sementara ini antara lain pendakian Gunung Arjuno – Welirang di semua gate, pendakian Gunung Pundak, pendakian bukit Watu Jengger, Bukit Semar, Bukit Cendono hingga komplek pemandian air panas Cangar.

“Ini mitigasi untuk mengelola kawasan konservasi yang di dalamnya ada objek wisata seperti bumi perkemahan, air terjun, air panas di Cangar sementara kita tutup,” kata Jumadi kepada suarasurabaya.net.

Karhutla di Gunung Arjuno ini terpantau sudah terjadi sejak 26 Agustus 2023 lalu kemarin. Jumadi bilang penyebab utamanya karena ulah pemburu liar yang membakar lahan supaya memudahkan perburuan satwa.

Upaya pemadaman titik api pun sudah dilakukan secara manual melibatkan relawan pemadam api. Dan memanfaatkan metode water bombing atau penyiraman air dengan helikopter milik BNPB.

Selain itu para relawan dan tim pemadam membuat sekat-sekat bakar untuk mencegah meluasnya kebakaran. Sekat Bakar merupakan jalur yang memisahkan areal dalam hamparan bahan bakaran untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran yang lebih luas.

“Di bawah kaki gunung ada aktivitas masyarakat yang berbudidaya ataupun yang mengambil air dari pipa Tahura R Soerjo untuk kehidupan sehari-hari. Nah ini yang harus kita selamatkan,” kata Jumadi.

Sementara itu Ahmad Wahyudi Kepala UPT Tahura R Soerjo Dinas Kehutanan Provinsi Jatim mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak tenaga untuk melakukan pemadaman api di Gunung Arjuno. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menjadi relawan pemadam api kebakaran hutan.

“Selama ini tim gabungan hanya berjumlah 600 orang,” kata Ahmad.

Tim gabungan itu selama ini tersebar di 4 posko yakni di posko Tretes (Pasuruan), posko Lawang (Malang), poso Sumberbrantas (Kota Batu), dan posko wilayah Mojokerto.

Kemudian terkait persyaratan menjadi relawan pemadam kebakaran hutan. Antara lain sehat jasmani dan rohani, wajib membawa perlengkapan pribadi berupa matras, jaket, sleepingbag dan sebagainya, kegiatan relawan fokus pada pemadaman api, logistik sudah disediakan, dan bersedia menolong, membantu, menyumbang tenaga, serta tidak mengharapkan imbalan apapun.

Relawan pemadam api yang mendaftar akan dipusatkan di dua titik lokasi pemadaman, yakni posko Tretes (Pos pendakian Arjuno-Welirang via Tretes, dan Posko Sumberbrantas (Pos pendakian Arjuno-Welirang via Sumberbrantas).

“Para relawan akan melakukan pemadaman darat untuk memadamkan titik api yang masih menyala,” tutur Ahmad Wahyudi.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs