Puluhan remaja perusuh yang sempat terjaring polisi karena aksi tawuran mau pun konvoi membawa senjata tajam akan mulai menjalani sekolah wawasan kebangsaan dari TNI-Polri Februari mendatang.
Itu diungkap Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya usai aksi remaja bersajam di Surabaya muncul lagi sepekan terakhir, setelah sempat mereda.
“Tapi sebenarnya kalau kemarin sajam itu kan belum melakukan. Dia kan lagi persiapan dari medsosnya, tarung-tarung tapi durung (belum). Dan itu yang menemukan warganya. Berarti banyak gerakan warga,” kata Eri, di Balai Kota Surabaya, Rabu (25/1/2023).
Sekolah wawasan kebangsaan itu akan dimulai Februari. Mundur dari rencana sebelumnya, Januari 2023.
“Sekolah kebangsaan insya Allah sudah kita mulai di bulan Februari. Karena kan sekolah kebangsaan yang ngajar bukan orang pemkot, tapi mereka yang memiliki naluri cinta negaranya berarti TNI-Polri. Itu nanti mereka ditanamkan Kebhinekaan dan ditanamkan kebangsaannya,” bebernya.
Berdasarkan data Satpol PP Kota Surabaya, total ada 78 remaja yang namanya terdaftar untuk dijemput dan akan menjalani sekolah wawasan kebangsaan.
Terbaru, tim gabungan Polsek Gubeng dan Satpol PP Kota Surabaya serta BPBD Kota Surabaya mengamankan 15 remaja bersajam yang akan tawuran dan balap liar di Jalan Kertajaya, Sabtu dini hari (21/1/2023). Paginya, Polrestabes Surabaya juga mengamankan 5 remaja bersajam yang terpantau lewat sosmed menamai kelompoknya sebagai Misterius Pusat.
“Kalau yang tertangkap kemarin itu yah belasan. Kemarin belum gerak juga. Karena pemerintah dan warga juga tidak berhenti untuk patroli,” tandasnya. (lta/abd/ipg)