Sebanyak 57 unit mobil angkutan pengumpan (feeder) akan siap beroperasi mulai Februari 2023.
Sebagai tahap awal, puluhan angkutan modern itu akan menjangkau lima rute perkampungan ke jalur utama jalanan Kota Surabaya, selain yang dilalui Suroboyo Bus.
Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengaku hingga kini masih terus mempersiapkan berbagai aspek sebelum resmi diluncurkan dan beroperasi.
“Feeder itu kan nanti dioperasikan paling cepat Februari, itu ngomongin persiapan, setting semuanya, halte-halte, integrasi dengan Suroboyo Bus (SB). Perekrutan personel ini yang paling krusial karena ambil dari sopir angkot. Jadi kenapa tidak gegabah, karena banyak yang harus dipersiapkan biar tidak ada kata-kata masih begini, begitu,” kata Tundjung, Selasa (10/1/2023).
Sementara untuk titik pemberhentian feeder, Tundjung menyebut akan sama dengan halte Suroboyo Bus.
“Berhentinya sama (di halte) Suroboyo Bus. Ada tambahan juga, kita pastikan lagi. Karena masuk-masuk kampung itu minggir saja tidak bisa, tapi kan dibutuhkan. Harapannya bisa mendekatkan pelayanan. Ada juga sesuatu (rute) yang tidak perlu kita jalani karena sudah ada SB, sia-sia. Kalau feeder nanti menggok perkampungan baru ketemu SB. Satu sisi dia lepas dengan SB,” paparnya.
Meski belum mau menyebutkan jenis feeder yang diluncurkan bulan depan, Tundjung menyebut, mobil ber-AC itu mampu mengangkut 12 – 14 penumpang.
Sementara untuk besaran tarif, penumpang akan dikenakan biaya Rp5 ribu dengan sistem pembayaran non tunai yaitu QRIS.
Tundjung memastikan feeder akan beroperasi terus menerus mengangkut penumpang di Surabaya, tanpa ngetem.
“Feeder itu memutar terus, berusaha tidak ada yang ngetem (berhenti) di Terminal Joyoboyo,” pungkasnya.(lta/dfn/ipg)