Eviyanti Rofraida, External Communication and Stakeholder Relations PT Pertamina Hulu Energi membeberkan lima tips yang dijalankan untuk mengimbangi kepentingan instansi, juga memenuhi keinginan masyarakat.
Menurutnya, kunci pertama seorang Public Relations (PR) adalah tidak boleh menghindari, apalagi takut terhadap media.
“Jadi pertama yang perlu dilakukan, jangan takut terhadap media. Manfaatkan situasi apapun baik positif, negatif untuk bawa komunikasi atau pesan Anda ke publik,” jelas Evi usai menghadiri acara “Suara Surabaya Academy Super PR Winning Persuasion in The Political Age”, Kamis (7/12/2023).
Kedua, PR tak melulu memenuhi kepentingan perusahaan tapi kadang harus mengakomodir keinginan atau manfaat yang bisa diterima masyarakat.
“Itu kita ada di tengah. Cara menyampaikan kepentingan perusahaan, harus sampaikan juga kepentingan publik apa relevansinya agar masyarakat tetap merasa didengar,” jelasnya lagi.
Ketiga, lanjutnya, mengelola krisis komunikasi saat situasi tertentu apalagi soal kebijakan publik yang menyangkut aktivitasnya.
“Kebijakan publik apalagi kita oil dan gas pasti banyak kebijakan atau aktivitas kami terkait dengan kebijakan pemerintah pusat atau daerah,” tambahnya.
Keempat, ikut mengomentari isu kebijakan publik yang sesuai dengan bidang perusahaan.
“Kadang mereka (calon) akan main di isu kebijakan publik kadang kita ikut berselancar dengan mereka. Misalnya mereka ngomong isu kebijakan energi kita ikut komentar di dalamnya, jadi memanfaatkan momentum ini untuk mendapat atensi publik,” bebernya.
Kelima, tidak memihak pasangan calon tertentu di tahun politik.
“Gak boleh berpihak. Misalnya salah satu kebijakan berbeda lebih setuju renewable energy, tapi saya gak main di sana. Jadi saya nguatkan oil dan gas masih dibutuhkan,” tandasnya.
Diketahui, dalam acara tadi, Evi memberikan materi soal contoh kasus dan penanganan permasalahan PR di tahun politik, cara PR meraih sukses ditahun politik, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seorang PR. (lta/and/bil/ham)