Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu sudah mulai mereda setelah armada water bombing mengguyur 26 ribu liter air ke area kebakaran.
“Hari ini dilakuan 26 kali water bombing, kita kapasitas airnya sekali angkut bisa 1000 liter,” ucap Gatot Soebroto Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur kepada suarasurabaya.net, Kamis (5/10/2023).
Meski sudah mulai mereda, petugas berupaya mengantisipasi sisa-sisa bara api yang terpendam di balik tanah. Sebab bara api itu bakal merembet ke rerumputan kering dan memicu kebakaran lagi apabila tertiup hembusan angin.
Gatot bilang upaya pemadaman water bombing hari ini tidak berjalan begitu lancar. Karena ada beberapa titik kebakaran yang tidak bisa dijangkau helikopter karena sebagian wilayah diterpa angin kencang dan kabut.
“Cuacanya memburuk, sehingga hari ini maksimal 26 kali water bombing saja,” jelasnya.
Untuk diketahui, water bombing diarahkan di wilayah perbatasan Magetan-Karanganyar. Wilayah ini juga mendapat perhatian karena terdeteksi beberapa titik api.
Menurut Data dari Perum Perhutani Divisi Regional Jatim, hingga Rabu (4/10/2023) kemarin, luas area terdampak karhutla Gunung Lawu telah mencapai 1.990 hektare.
“Jumlah ini meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.250 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektar dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah 40 hektar,” kata Gatot.
Selain itu, karena wilayah terdampak karhutla saat ini melintasi antarprovinsi, maka Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana meminta supaya dibentuk Satgas Bersama Karhutla Lintas Provinsi Jatim-Jateng yang akan menangani Karhutla Gunung Lawu. (wld/bil/ham)