Lembaga Bencana Nasional pada Selasa (7/2/2023) pagi menyebutkan setidaknya 2.921 orang meninggal dan 15.834 lainnya terluka di 10 provinsi di Turki, akibat dua gempa besar yang mengguncang wilayah selatan Turki.
Pada Senin (6/2/2023) pagi, gempa berkekuatan magnitudo 7,7 melanda distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras dan mengguncang hebat provinsi lain, termasuk Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Ormaniye, Hatay dan Kilis.
Kemudian pada pukul 13.24 waktu setempat (17.24 WIB), gempa berkekuatan magnitudo 7,6 berpusat di distrik Elbistan Kahramanmaras mengguncang wilayah itu.
Melansir dari Antara, Yunus Sezer Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), mengatakan gempa tersebut diikuti 243 gempa susulan dan menyebabkan 6.217 gedung roboh.
Sezer menambahkan, sekitar 16.400 petugas pencarian dan penyelamatan dikerahkan di wilayah terdampak gempa, dan hingga kini ada 65 negara yang telah menawarkan bantuan.
Fuat Oktay Wakil Presiden Turki mengatakan bahwa 338.000 korban gempa telah ditampung di sejumlah asrama, universitas, dan penampungan.
Orhan Tatar Manajer Umum Penanggulangan Risiko dari AFAD, mengatakan bahwa dana darurat sebesar 250 juta lira (sekitar Rp202 miliar) telah dikirimkan ke provinsi terdampak.
Gempa tersebut merupakan bencana terbesar sejak gempa Erzincan tahun 1939, ungkap Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki.
“Negara telah melakukan tindakan bersama institusi terkait sejak terjadinya gempa. Semua sumber daya telah dimobilisasi,” kata Erdogan di kantor pusat AFAD di Ankara, yang menjadi pusat koordinasi operasi penyelamatan dan penanggulangan.(ant/abd/dfn)