Jumat, 22 November 2024

2.185 Lahan Terbakar di Gunung Lawu Mulai Padam, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Tim gabungan jalur darat waktu melakukan pemadaman di Gunung Lawu. Foto: BPBD Jatim.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat (29/9/2023), dilaporkan mulai mereda pada Sabtu (14/10/2023) pekan kemarin.

Gatot Soebroto Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur menyatakan, luas area Gunung Lawu yang terdampak karhutla diperkirakan mencapai 2.185 hektare yang terbagi di tiga kabupaten antar provinsi.

Antara lain 1.300 hektare di wilayah Kabupaten Ngawi dan 700 hektare di Kabupaten Magetan Provinsi Jatim. Kemudian 185 hekatre terjadi di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

“Dengan melihat kondisi yang ada, sehingga kami lakukan penutupan operasi water bombing,” kata Gatot kepada suarasurabaya.net, Senin (16/10/2023).

Gatot menjelaskan helikopter yang melakukan water bombing sudah melakukan pemadaman sebanyak 215 kali dengan kapasitas 1.000 liter air sekali angkut, sehingga dalam proses memadamkan karhutla Gunung Lawu menghabiskan air 215.000 liter air.

Meski karhutla di Gunung Lawu mulai padam, Gatot menyatakan tim pemadaman darat masih bersiaga untuk mencari titik-titik api tersisa dan mengantisipasi adanya bara api yang terpendam di tanah.

Untuk mengantisipasi timbulnya kebakaran lagi, tim pemadaman darat ini telah membuat sekat atau ilaran supaya titik api yang tersisa tak kembali meluas apabila tertiup hembusan angin.

“Ilaran di wilayah Ngawi sudah dibuat 9.000 meter meter, wilayah Karanganyar juga sudah dibuat sepanjang 2.000 meter,” ucap Gatot.

Selain itu, lanjut Gatot, Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah meninjau langsung lokasi kejadian karhutla Gunung Lawu. Mereka berencana melakukan penanaman ulang.

“Kemarin dari Kementerian LHK melihat ke lokasi, mengantisipasi seandainya kalau diperlukan reboisasi, akan dilakukan reboisasi ulang,” ucapnya.

Usai kejadian ini, BPBD pun mengimbau kepada para kepala dan pemangku daerah terdampak, untuk melakukan pembersihan material sisa dampak karhutla. Hal itu sebagai upaya antisipasi bencana susulan.

“Bersih-bersih ranting dan pohon tumbang untuk mengantisipasi bencana susulan, karena sebentar lagi akan memasuki musim hujan,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, AKBP Argowiyono Kapolres Ngawi menyatakan hingga saat ini pihak penyidik melakukan pendalaman dan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mengusut siapa pelaku yang menyebabkan karhutla di wilayah Gunung Lawu.

“Total saksi yang diperiksa 5 sampai 10 orang. Dari masyarakat sekitar sama pihak Perhutani. Baru menanyakan informasi awal, jadi kalau mengarah ke terduga pelaku belum,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Selama proses pendalaman, petugas polisi mengamankan sejumlah barang bukti mencurigakan di TKP. Seperti putung rokok hingga kayu bekas bakaran api.

Barang bukti yang diamankan itu sekarang ini sedang diteliti oleh Labortorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur untuk kepentingan penyidikan.

“Kami meminta supervisi dari Polda Jatim untuk melakukan penyelidikan kasus kebakaran di Gunung Lawu ini,” tandas Argo. (wld/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs