Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur mencatat ada 186 hektar sawah mengalami gagal panen akibat terdampak banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi.
Dydik Rudy Prasetya Kepala Dinas DPKP Provinsi Jatim mengatakan, per awal Januari 2023 hingga 20 Februari 2023, tercatat ada 2.101 hektar sawah yang ditanam padi. Namun sebagian telah puso atau gagal panen.
“Padi yang gagal panen itu biasanya terendam banjir sampai tiga hari. Akibatnya hasil panen sulit untuk bisa diselamatkan,” ujar Dydik, Selasa (21/2/2023).
Dydik mengatakan kalau pihaknya telah melakukan upaya antisipasi berupa peringatan dini ke petani lewat UPT Proteksi.
Peringatan dini tersebut supaya petani menghindari penanaman ketika musim hujan. Khususnya bagi daerah yang rawan terdampak banjir.
Selain itu pihak DPKP turut memberikan bantuan cadangan benih padi serta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan mengikuti AUTP, para petani bakal mendapatkan biaya penggantian kalau sawahnya terserang hama atau banjir.
“Sehingga bisa membeli bibit baru dan mendapat biaya ganti operasional produksi tanam,” jelasnya.
Untuk diketahui, total 186 hektar sawah yang gagal panen itu tersebar di enam kabupaten/kota di Jatim. Antara lain Sidoarjo (3,30 hektar), Tuban (118 hektar), Bangkalan (8,30 hektar), Sampang (22,25 hektar), Sumenep (30 hektar) dan Kota Mojokerto (5 hektar).(wld/dfn/faz)