Jumat, 22 November 2024

17 Ribuan Personel Gabungan Siap Kawal Mudik Lebaran di Wilayah Jawa Timur

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kombes Pol Taslim Chairuddin Dirlantas Polda Jatim. Foto: Wildan suarasurabaya.net

Sebanyak lebih dari 17.800 personel gabungan  TNI/Polri beserta unsur pemerintah daerah seperti dinas perhubungan dan kesehatan, akan mengamankan momen mudik dan arus balik Lebaran 2023 di wilayah Jawa Timur (Jatim).

Kombes Pol Taslim Chairuddin Dirlantas Polda Jatim mengatakan, prosesi pengamanan bertajuk “Operasi Ketupat tahun 2023” itu akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai 18 April-1 Mei 2023.

“Target kita tanggal 17 April 2023 seluruh pos pengamanan tergelar dan siap digunakan, diawali dengan gelar pasukan sebelum pukul 00.00. Personel yang dilibatkan dari Polri sekitar 10.300 sekian, dan 7000 sekian baru dari lintas sektoral,” paparnya dalam program Wawasan Suara Surabaya, Kamis (13/4/2023).

Sementara untuk wilayah rawan kepadatan maupun yang jadi perhatian khusus di Jatim, Taslim mengatakan telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Seperti di Pelabuhan maupun di akses jalan tol dan arteri.

“Untuk pelabuhan tepatnya seperti di Ketapang (Banyuwangi), kita sudah koordinasi dengan stakeholder setempat agar dibuatkan sistem ring satu, dua dan tiga. Ring satu misalnya untuk kendaraan yang sudah pasti punya tiket dan siap naik kapal. Kalau ada kendaraan belum punya, dimasukan ring lainnya agar tidak ada kepadatan,” jelasnya.

“Kemudian yang di ruas jalan Simpang Mengkreng (Kediri) sudah kita siapkan jalur alternatif. Begitu juga untuk akses exit tol Sidoarjo dan Singosari yang sering ada persoalan, sudah kita antisipasi dengan menambah mobile reader untuk mempercepat antrean di pintu tol, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Dirlantas menjelaskan sudah membentuk tim pengurai, yang bertugas mengurai kemacetan selama momen mudik maupun arus balik Lebaran. Begitu juga mengatasi permasalahan lalu lintas, seperti menangani kecelakaan dan bencana.

Tim-tim pengurai akan dialokasikan di titik-titik rawan yang teridentifikasi, yakni sebanyak 72 titik rawan kecelakaan, 104 titik rawan pelanggaran dan sebagainya.

“Tugas mereka memang khusus mengurai kemacetan, ketika ada persoalan menyelesaikan kesemrawutan. Antisipasi bencana juga sudah disiapkan meskipun BMKG kemarin menginfokan untuk potensi cuaca ekstrem di darat dan perairan berkurang,” ujarnya.

Sementara dalam polling yang dilakukan Suara Surabaya lewat Wawasan Polling, Kamis (13/4/2023), mayoritas responden memilih mudik lewat jalur tol.

Dari data Gate Keeper, sebanyak 40 dari 59 pendengar (68 persen) baik yang mengudara maupun tidak, memilih jalur tol, sedangkan sisanya sebanyak 19 pendengar (32 persen) memlih jalur non-tol.

Selanjutnya di instagram @suarasurabayamedia, sebanyak 827 dari total 1.205 responden (69 persen) memilih jalur tol, sedangkan sisanya sebanyak 378 responden (31 persen) memilih jalur non-tol.

Terkait tingginya animo masyarakat untuk mudik via jalur tol tersebut, Taslim meyakini kalau semuanya bisa tertampung di ruas Jatim. Dia mengatakan secara realistis pergerakan pemudik yang mencapai 23 juta akan lebih dulu tersaring di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sehingga hanya tersisa sekitar 19 persen yang memasuki Jawa Timur.

Dirlantas Polda Jatim itu mengungkapkan, atensi khusus justru juga harus diberikan kepada agenda diluar mudik, seperti silaturahmi dalam kota. Terutama agar tidak terjadi penumpukan/kepadatan, seperti adanya aktivitas pasar tumpah.

“Termasuk nanti arus aglomerasi (arus lokal), masyarakat lokal yang pergi ke mall, tempat rekreasi hingga silaturahmi antar keluarga kerabat yang kalau kata bu gubernur di Jatim itu bisa sampai satu bulan. Kita sudah siapkan langkah antisipasi. Sekaligus kita juga kerjasama dengan Radio Suara Surabaya soal info lalu lintas, khususnya kalau ada kepadatan agar diinfokan dan segera kita lakukan tindakan,” pungkasnya. (bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs