Sebanyak 16 persen dari total sekitar tiga juta warga Surabaya yang terdaftar sebagai pendonor aktif menggambarkan cukup tingginya kesadaran donor darah.
Hal itu diungkapkan Ikhsan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya, bertepatan momen Hari Donor Darah Sedunia, Rabu (14/6/2023).
“Di dunia diharapkan paling tidak di antara penduduk kota dua persen sebagai pendonor, tapi Surabaya luar biasa ada 16 persen sebagai pendonor darah. Ini menunjukkan tingkat gotong-royong, kemanusiaan, kepedulian, luar biasa. Insyaallah kita tidak akan kehabisan stok darah karena 16 persen pendonor aktif,” terang Ikhsan yang juga menjabat Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Rabu.
Meski seharusnya jumlah pendonor yang sudah diatas 17 tahun bisa lebih dari 16 persen, menurut Ikhsan, kesadaran itu sudah cukup tinggi jauh melebihi target dunia.
“Kalau 16 persen tiga jutaan ya 500 ribuan pendonor aktif. Itupun satu orang bisa berapa kali, ada yang 122 kali,” terangnya.
Sementara dr. Martono Adi Trijogo Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya menyebut, kebutuhan kantong darah di Surabaya yang disuplai UDD PMI Kota Surabaya selalu terpenuhi.
“Kebutuhan 400 perhari terpenuhi. Sebulan ada 12 ribu pendonor. Itu aman. Kebutuhan cuma sekitar 375. Ada yang satu pendonor jadi dua kantong,” kata Martono.
Bahkan, menurutnya, stok darah UDD PMI kota Surabaya selama setahun masih tersisa hampir 100 persen dari total kebutuhan darah di Surabaya.
“Tingkat kebutuhan. Setahun itu 184 ribu kantong. Produksinya 300 ribu. (Sisanya) lainnya kita suplai ke daerah lain. Madura, Yogyakarta, dan sebagainya,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, perayaan Hari Donor Darah Sedunia tadi digelar di lantai 3 Kantor UDD PMI Kota Surabaya. Sejumlah seremonial dilakukan, termasuk pemberian penghargaan pada tiga rumah sakit yang dianggap terbaik dalam kerja sama dengan PMI. (lta/bil/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
