Jumat, 22 November 2024

WHO Menyatakan Belum Perlu Vaksinasi Massal untuk Mengantisipasi Cacar Monyet

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Gejala penyakit Cacar Monyet. Foto: Channel News Asia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan belum ada kebutuhan mendesak untuk melakukan vaksinasi massal dalam rangka mencegah penyakit Cacar Monyet yang tengah menyebar di negara-negara Afrika.

Richard Pebody Ketua Tim Patogen Ancaman Tinggi di WHO Eropa mengatakan, pasokan vaksin antivirus Cacar Monyet relatif terbatas.

Menurutnya, disiplin menjaga kebersihan dan perilaku seksual yang aman bisa membantu mengendalikan penyebaran virus penyebab Cacar Monyet.

“Pasokan vaksin dan antivirus relatif terbatas. Jadi, langkah utama untuk mengendalikan wabah adalah pelacakan kontak dan isolasi,” ujarnya kepada Reuters seperti dilansir Antara, Selasa (24/5/2022).

Pebody bilang, virus penyebab Cacar Monyet bukan bukan tipikal yang gampang menyebar, dan umumnya tidak menyebabkan penyakit serius.

Sementara vaksin yang digunakan untuk mengatasi Cacar Monyet dilaporkan punya sejumlah efek samping yang cukup signifikan.

Pernyataannya itu disampaikan Pebody merespons pengumuman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat yang merilis Vaksin Jynneos untuk Cacar Monyet.

Di sisi lain, Pemerintah Jerman mempertimbangkan opsi vaksinasi Cacar Monyet, dan Inggris sudah menawarkan vaksin kepada sejumlah petugas kesehatan.

Sampai sekarang, otoritas kesehatan masyarakat di Eropa dan Amerika Utara masih menyelidiki lebih dari 100 kasus yang dicurigai Cacar Monyet.

Tapi, belum diketahui pasti penyebab wabah penyakit itu. Para ilmuwan mencoba menemukan asal usul kasus, termasuk meneliti ada tidaknya mutasi virus.

Berdasarkan pemeriksaan, orang yang terinfeksi Cacar Monyet kebanyakan pria yang berhubungan seksual dengan pria.

Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi belum bisa dikaitkan dengan perjalanan ke wilayah Afrika. Sehingga, ada kemungkinan banyak kasus Cacar Monyet yang tidak terdeteksi.

Pebody punya kekhawatiran acara dan pesta besar musim panas ini memperburuk keadaan.(ant/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs