Warga kembali terdampak longsor di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo pada Selasa (25/10/2022). Warga membangun jembatan darurat dari bahan bambu dengan bentang panjang lebih dari 20 meter di atas struktur sungai kering yang ada di batas desa setempat.
“Kami bangun (jembatan darurat) ini untuk memudahkan akses penduduk, khususnya anak-anak sekolah karena jalan umum yang biasanya putus tertimbun longsor,” tutur Juherdani, warga Desa Ngrogung yang ikut kegiatan kerja bakti membangun jembatan darurat.
Jembatan itu dibuat dengan konsep kuno dan struktur sederhana dari beberapa batang bambu. Warga memasangnya dengan membentang di antara dua bibir struktur sungai kering yang ada di tengah hutan.
Akses itu dibangun secara dadakan atau darurat karena jalan desa di Desa Ngrogung kini putus total tertimbun material longsor.
Padahal, jalan utama yang tertimbun longsor merupakan akses jalan menuju objek wisata Telaga Ngebel dari arah Madiun.
Tanah longsor di desa tersebut telah terjadi dua kali dalam waktu sepekan, yaitu pada Jumat (21/10/2022) dan Senin (24/10/2022). Bencana longsor itu memperparah kondisi lokasi yang terdampak.
Longsor kedua diketahui berasal dari bukit sebelah longsor pertama. Material longsor semakin menumpuk dengan panjang mencapai satu kilometer lebih.
“Tandanya terdengar ada bunyi pohon jatuh, ternyata longsor lagi,” ujarnya.
Bencana longsor itu menyebabkan akses Ngebel-Dolopo terputus total dan memutus jaringan air. Diketahui titik longsor merupakan sumber air, serta merusak pekarangan warga.(ant/tik/rst)