Jumat, 22 November 2024

Warga Dusun Mlaten Sidoarjo Kesulitan Air Bersih dan Listrik Setelah Puting Beliung

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Warga Dusun Mlaten waktu membersihkan puing-puing bangunan dan mengangkut kasur rumah yang masih tersisa, Senin (24/10/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Ratusan warga Dusun Mlaten Desa Sidokepung, Sidoarjo mengaku kesulitan mendapat air bersih untuk mandi dan listrik yang padam akibat diterjang peristiwa angin puting beliung kemarin, Minggu (23/10/2022) sore.

Hermanto warga RT 23 RW 06 Mlaten mengaku dirinya belum bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Karena listriknya padam dan tidak bisa menyalakan pompa air.

“Rata-rata di sini masih menggunakan air sumur bukan PDAM, jadi butuh pompa listrik untuk ambil air dari sumur,” kata Hermanto waktu membersihkan puing-puing rumahnya, Senin (24/10/2022).

Dia menyampaikan rata-rata warga di sini juga mengalami kesulitan yang sama yakni air bersih. Meskipun kemarin malam Pemkab Sidoarjo sudah mengirimkan dua truk air bersih tapi sekarang sudah habis.

Sementara itu untuk kebutuhan makanan dan kebutuhan pokok lainnya, Hermanto mengaku sudah cukup.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan itu masih menempati rumahnya meski sebagian atapnya sudah rusak karena diterjang angin kencang.

“Saya semalam sama keluarga masih bisa tidur di sebagian tempat di rumah, tapi harus dibersihkan dulu karena kotor reruntuhan atap,” imbuhnya.

Senada dengan Hermanto, Nanik juga mengaku punya kesulitan yang sama. Saat ini ia membutuhkan bantuan air bersih dan kebutuhan pokok yang lainnya.

Wanita yang tinggal bersama anak laki-lakinya itu, kemarin mendapat luka akibat benturan bongkahan kayu yang berterbangan dan mengenai dirinya saat berada di luar rumah akibat angin kencang.

“Lukanya di bagian paha kanan dan pergelangan kaki, tapi sudah diobati kemarin sama anak saya. Dan rencananya mau ngungsi di rumah saudara,” kata Nanik.

Masih di lokasi yang sama, Dwijo Prawito Kepala Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo menyampaikan jika saat ini pihaknya fokus terhadap kebutuhan makanan.

“Karena ini butuh cepat, maka kami sudah siapkan 1.000 nasi bungkus untuk kebutuhan siang dan sore hari. Nanti kalau ada evaluasi bisa jadi ada perubahan untuk mendirikan dapur umum,” ujarnya.

Dwija juga mengungkap bahwa kesulitan warga saat ini adalah kebutuhan air bersih, oleh karena itu pihaknya akan mengirimkan lagi dua truk pengangkut air dan puluhan air mineral dalam kardus.

Selain itu pihak BPBD juga sudah menyiapkan posko pengungsian yang berlokasi di Balai RW Dusun Kemlaten, Masjid, dan mushola sekitar.

Sedangkan untuk data sementara rumah yang rusak Dwija mengungkap, di Dusun Mlaten Desa Sidokepung ada 270 rumah yang rusak.

Berdasarkan pantauan suarasurabaya.net rata-rata rumah yang rusak adalah bagian atap dan beberapa bangunan semi permanen. Serta pepohonan yang tumbang dan kabel yang menjuntai.

“Karena ini masih proses pancaroba pasti bencana tetap ada. Bahwa kemungkinan banyak angin kencang, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada,” imbau Dwijo.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs