Jerry Sambuaga Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) mengatakan, pemerintah sedang fokus untuk menjamin keberlangsungan suplai dan stok bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat.
Terkait harga, dia mengatakan ada beberapa komoditas yang naik masih dalam batas kewajaran karena ada peningkatan permintaan saat Ramadan. Tapi, stoknya masih tersedia.
Pernyataan itu disampaikan Jerry, di sela kegiatan pemantauan di Pasar Baru Bogor Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/4/2022).
Turut serta dalam kegiatan itu antara lain M Sarmuji Ketua Komisi VI DPR RI, Suhanto Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Syailendra Staf Ahli Menteri Perdagangan, Bima Arya Wali Kota Bogor, dan Ganjar Gunawan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian.
“Masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah menjamin kecukupan ketersedian stok dan pasokan bahan pokok. Masa ketahanan bahan pokok rata-rata lebih dari sebulan dan dijaga secara berkesinambungan. Sehingga, dipastikan mencukupi untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri,” ujarnya.
Kementerian Perdagangan, lanjut Jerry berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memastikan kecukupan cadangan pangan pemerintah dan optimalisasi distribusi barang kebutuhan pokok melalui penugasan Bulog dan ID Food.
“Semoga masyarakat dapat khusyuk menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran serta memenuhi kebutuhan pokok dengan ketersediaan yang baik dan harga yang wajar,” harapnya.
Wamendag menegaskan, pemerintah sudah melakukan berbagai langkah baik yang sifatnya koordinatif maupun intervensi kebijakan yang fundamental.
Beberapa langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan di antaranya adalah pemantauan harga melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) dalam rangka sistem peringatan dini (early warning system).
Kemudian, penguatan sinergi dan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, kerja sama dengan pelaku usaha, pengawasan kelancaran distribusi, dan pelaksanaan operasi pasar di berbagai wilayah
“Menteri Perdagangan, saya, dan seluruh jajaran Kemendag turun ke ke pasar sebagai bukti keseriusan Kemendag dalam mengawal stabilitas harga dan pasokan bahan pokok pada Ramadan dan mengatasi masalah yang terjadi di lapangan,” katanya.
Dari hasil pantauannya, Jerry menyatakan ketersediaan dan harga barang pokok di wilayah Bogor aman dan stabil.
“Dalam pantauan hari ini, harga sejumlah komoditas bahan pokok naik namun masih dalam batas wajar. Harga juga dapat dikatakan relatif stabil sejak sepekan sebelum Ramadan. Selain itu, stoknya juga masih tersedia dan aman sampai Idulfitri nanti,” ucap Wamendag.
Harga bapok di Pasar Baru Bogor Suryakencana antara lain telur ayam Rp24.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, dan daging sapi Rp140.000/kg. Sementara, daging ayam Rp35.000/kg, cabe rawit Rp40.000/kg, dan cabe merah keriting Rp35.000/kg.
Bawang merah Rp32.000/kg dan bawang putih Rp30.000/kg. Sedangkan, harga minyak goreng kemasan masih di kisaran Rp25.000/liter dan minyak curah Rp20.000/liter.
Sejumlah pedagang di pasar tersebut mengatakan, walau harga tinggi, tidak ada kesulitan untuk mendapatkan barang. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok dinilai juga masih terkendali.
Sementara itu, M Sarmuji Ketua Komis VI DPR RI mengatakan, dari hasil pantauan hari ini, harga bahan pokok stabil dan pasokan ke pasar rakyat cukup, kecuali terigu yang naik.
“Kalau pun ada komoditas yang harganya sedikit lebih tinggi, sifatnya fluktuatif dan harganya masih dalam batas kewajaran dan dapat dijangkau. Diharapkan kondisi ini akan terus terjadi sampai nanti usai tahun baru,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sarmuji meminta Bulog, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah turun ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan stok selama Ramadan dan jelang Idulfitri 2022 aman.
“Cek, tanya langsung ke pedagang, apakah barang-barang yang dibutuhkan itu ada atau tidak ada,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Bima Arya Wali Kota Kota Bogor mengatakan Pemkot Bogor turut berupaya menyeimbangkan jika harga bapok mulai naik.
Sejauh ini, ketersediaan bahan pokok dalam kondisi aman dan harganya juga dinilai masih dalam batas wajar.
“Kami akan terus menjaga stok untuk meminimalisasi agar stok tidak kosong. Kalau barang tidak ada, harga bisa naik,” tegasnya.(rid/dfn)