Jumat, 22 November 2024

Wali Kota Umumkan Satu Anak di Surabaya Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Sabtu (22/10/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan satu anak di Surabaya meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.

“Gagal ginjal di Surabaya ada pengumuman Kementerian, ada satu dari daerah Kupang. Ini memang sebuah penyakit yang luar biasa. Tapi saya nyuwun tulung (minta tolong) kita harus bisa menjaga pola hidup sehat. Sehingga orang tua jadi pilar utama, ujung tombak menjaga putra-putrinya,” kata Eri Cahyadi, Sabtu (22/10/2022) di Balai Kota Surabaya.

Eri Cahyadi meminta orang tua sebagai ujung tombak, benar-benar mengawasi apa yang dikonsumsi oleh anak. Agar bahaya penyakit gagal ginjal akut bisa diantisipasi.

“Anak-anak kalau jajan yang hati-hati. Jangan banyak kandungan zat kimia, pewarna, dan lain-lain,” tambahnya.

Terkait hal ini, Pemkot Surabaya mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dan organisasi profesi bidang kesehatan melalui SE Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor: 443.33/34928/436.7.2/2022 tentang Kewaspadaan Dini terhadap Penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).

Surat itu sebagai tindak lanjut SK Plt. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal pada Anak, 18 Oktober 2022 lalu.

“Saya sudah mengeluarkan SE untuk tidak memberikan obat bentuk sirop. Kepala puskesmas juga turun. Kita libatkan Kader Surabaya Hebat (KSH). Pencegahan, sosialiasi masif, disampaikan ke orang tua jaga anaknya, sambil pola hidup sehat,” tambahnya.

Termasuk tenaga kesehatan (nakes) puskesmas diminta turun dan melalukan sosialisasi masif.

“Teman-teman kesehatan puskesmas saya minta sosialiasi masif untuk pencegahan di Surabaya. Sampai hari ini yang meninggal satu. Pengumuman ini seperti Covid-19 yang mengumumkan adalah pemerintah pusat. Di Surabaya meninggal banyak, itu rujukan semua. Ketika kemarin disampaikan, di Surabaya cuma satu,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat 23 kasus gagal ginjal akut menjangkit anak usia 0-5 tahun. 12 kasus di antaranya meninggal, 8 sembuh, dan tiga masih dirawat di dua lokasi. Dua pasien di RSUD Dr. Soetomo dan satunya di RSUD Saiful Anwar Malang (RSSA). Data tersebut berasal dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) selama rentang Agutus sampai Oktober. Asal pasien, tidak hanya Jawa Timur tapi berbagai daerah seperti Manado, Sulawesi, Kalimantan, dan lainnya.

Dihubungi terpisah, Joni Wahyuhadi Direktur RSUD Dr. Soetomo Kota Surabaya menyampaikan total ada 16 pasien Atypical Progressive Acute Kidney Injury (AP-AKI) atau gagal ginjal akut yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, 10 di antaranya meninggal.

“16 pasien AP-AKI RSDS 4 Surabaya, 5 Pasuruan, 2 Sidoarjo, 1 Balikpapan, 1 Manado, 1 Labuan Bajo, 1 Kediri, 1 Mojokerto,” kata Joni pada suarasurabaya.net lewat pesan WhatsApp, Sabtu (22/10/2022).

Sementara itu hingga berita ini ditulis, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Surabaya belum bisa dikonfirmasi.(lta/dfn/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs