Sabtu, 23 November 2024

Wali Kota Surabaya Targetkan Belanja Barang dan Jasa Rp2 Triliun Lewat e-Peken

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Tampilan aplikasi belanja 'Peken' buatan Pemerintah Kota Surabaya, Foto : Diskominfo Kota Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menargetkan perputaran uang dari sektor UMKM dan koperasi di e-Peken sebesar Rp2 triliun.

Angka ini ditargetkan Eri dari 40 persen anggaran belanja barang dan jasa Pemkot Surabaya, agar dapat dibelanjakan di e-Peken.

“40 persen anggaran pemerintah kota Surabaya belanja barang dan jasa seperti cetak, advertising dan ATK. Kalau anggaran kita Rp5 triliun, kalau 40 persennya maka Rp2 triliun. Saya sudah perintahkan Rp2 triliun anggaran Kota Surabaya harus dikerjakan UMKM dan koperasi. Kalau diambil UMKM fainsyaAllah sudah gak ada lagi kemiskinan di Surabaya. Saya sudah minta Dinas Koperasi agar semuanya bisa masuk e-Peken,” kata Eri dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Selasa (12/4/2022).

Untuk mewujudkan ini, Eri mengatakan Pemkot saat ini masih terus menyempurnakan pengadaan barang yang ada di e-Peken. Salah satunya dengan cara belanja pengadaan yang terkoneksi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP).

Sistemnya, LKPP akan mengambil barang dari distributor untuk dijual di marketplace milik Pemkot Surabaya melalui koperasi. Nantinya UMKM akan mengambil barang untuk dijual melalui koperasi yang dibentuk oleh Pemkot.

“UMKM bisa mengambil langsung di marketplace yang disediakan LKPP. Hadirnya pemerintah di sini adalah membentuk koperasi. Kita lihat misalkan beras merek A berapa kebutuhannya. Yang ambil adalah Pemkot melalui koperasi sehingga nanti UMKM mengambil dengan harga yang sama dengan di marketplace,” ujarnya.

Sedangkan untuk menyiasati selisih harga antar toko di e-Peken, Eri mengatakan, sudah berkoordinasi dengan toko modern.

“Kami sudah berkoordinasi dengan toko modern. Bahkan toko modern mengatakan kalau barang di e-Peken untuk bahan yang di toko modern tidak ada, maka dia (UMKM) bisa mengambil di toko modern. Harga jualnya bisa sama dengan toko modern,” terangnya.

Seperti diketahui e-Peken merupakan aplikasi berbasis mobile yang menghubungkan toko kelontong dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya dengan konsumen.

Aplikasi berbasis daring ini diluncurkan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 31 Oktober 2021. Aplikasi ini mempermudah toko kelontong dan UMKM dalam memperluas jangkauan pemasarannya, sekaligus mendorong berkembangnya ekonomi kerakyatan.(dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs