Minggu, 24 November 2024

Wali Kota Surabaya: NU-Muhammadiyah Perlu Sinergikan Program Bersama

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya ketika menggelar pertemuan dengan Hamri Al Jauhari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya dan Alifah Hikmawati Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Kamis (27/10/2022). Foto: Diskominfo Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Kota Pahlawan, Jawa Timur, perlu mensinergikan program bersama untuk kepentingan umat.

“Saya selalu katakan, dalam membangun sebuah kota tidak bisa kalau Pemkot Surabaya itu berjalan sendiri. Sehingga, kami juga membutuhkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat,” kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat (28/10/2022).

Menurut Eri, program yang diusulkan nantinya dapat bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Selain itu, Eri berharap bahwa program itu bisa menjadi ajang kolaborasi antar ormas lainnya agar berjalan lebih maksimal.

“Ketika semua ormas itu bersinergi satu sama lain dengan pemkot, maka ke depannya akan berdampak baik untuk warga Kota Surabaya,” ujarnya.

Mengutip dari Antara, hadirnya Muhammadiyah dan NU menjadi tujuan bagi kepentingan umat. Sementara itu, Eri juga berharap, dengan adanya program-program itu bisa dijadikan satu dengan ormas lainnya.

Eri mengatakan, ketika semua ormas bersatu dan bergerak bersama dengan pemkot demi menjalankan program-program yang telah digagas sebelumnya, maka tidak ada lagi kemiskinan, gizi buruk, dan pengangguran di Kota Surabaya.

“Saya ingin Muhammadiyah dan NU itu bukan hanya berdakwah. Tapi saya ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa kehadiran Muhammadiyah dan NU di Surabaya itu juga untuk menggerakkan ekonomi, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, serta membahagiakan warganya,” katanya.

Dia menambahkan, hadirnya Muhammadiyah dan NU di tiap kelurahan dan kecamatan di Surabaya, maka tidak ada lagi paham radikal, tawuran antargeng, dan sebagainya.

Pemerintah Kota Surabaya telah membentuk Belajar dan Ngaji Bareng serta Puspaga di 19 Balai RW, sebagai tempat berkumpulnya keluarga dan anak-anak.

“Di sinilah Muhammadiyah dan NU hadir memberikan pendampingan untuk keluarga dan anak. Saya berharap, dengan adanya Balai RW tidak ada lagi radikalisme dan tawuran. Jadi nanti PKK dan KSH juga bergerak bersama,” kata dia.

Komitmen tersebut disampaikan Eri ketika menggelar pertemuan dengan Hamri Al Jauhari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya dan Alifah Hikmawati Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Kamis (27/10/2022).(ant/tik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs