Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya hari ini (17/5/2022) mengunjungi satu per satu rumah korban kecelakaan maut bus PO Ardiansyah yang terjadi di Tol Sumo KM 712.400A pada Senin (16/5/2022).
Eri bersama bersama jajarannya berjalan kaki menyusuri rumah duka dan menemui keluarga korban di Jalan Raya Benowo dan Benowo Krajan Gang 2 lalu Gang 3.
“Yang kuat, ya, Pak. Saya turut berduka atas apa yang terjadi. Semoga keluarga yang dirawat segera sembuh juga,” katanya kepada salah satu keluarga korban meninggal dunia dan masih ada yang dirawat di rumah sakit.
Selain mengucapkan ungkapan duka dan belasungkawa, Eri juga menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya mengharapkan agar para korban bisa segera dipindahkan ke rumah sakit di Surabaya.
“Jika kondisi sudah memungkinkan, saya harap nanti semua korban luka bisa dipindahkan ke rumah sakit di Surabaya. Agar pemerintah kota bisa selalu controlling,” ujarnya.
Saat ini para korban luka masih tersebar di beberapa rumah sakit. Ada yang sedang di rawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, RS Emma Mojokerto, RS Petrokimia Driyorejo, RS Citra Medika Mojokerto, RS Basoeni dan RS Sakinah Mojokerto.
“Karena lokasi berada di Benowo, ke depannya korban luka akan kami pindahkan ke Rumah Sakit BDH Kendung dan RS Soewandhi. Tergantung nanti pihak keluarga maunya di mana,” imbuh Eri.
Kunjungan ke rumah duka diawali dari rumah Kholifah. Lalu bergeser ke kediaman Asminah yang masih merupakan ibu kandung dari Dedi Supriyanto dan mertua dari Fitasari.
Dilanjutkan ke rumah Sony yang merupakan suami dari Titis dan ayah dari Stevani dan Steven yang juga meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Setelah itu, Eri juga mengunjungi kediaman Ainur Rofiq di Benowo Krajan Gang 2 kemudian bergerak ke rumah Mujiana, orang tua Nita Ning Agustin dan Andi Suyanto.
Dalam kesempatan ini Eri Cahyadi datang didampingi pihak BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Polrestabes Surabaya, dan dinas terkait lain.
“Untuk BPBD sudah kami tugaskan sejak kemarin siang di masing-masing Rumah sakit di Mojokerto dan Gresik untuk mendampingi keluarga korban. Kebutuhan ambulance dan lain-lain kita support dari Surabaya untuk berangkatkan ke sana,” kata Eri.
Dalam kunjunganya, Eri sempat mendengar keluhan dari keluarga korban yang terlanjur mengeluarkan uang pribadi untuk keperluan ambulance saat membawa kerabat korban ke Surabaya.
“Nanti untuk itu akan kita reimburse dan ganti seratus persen untuk ambulance,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Kota juga sudah menyiapkan tenaga psikologi Dinas Kesehatan untuk melakukan pendampingan psikis dan trauma healing pada pihak keluarga korban.
“Untuk hari ini sudah ada delapan petugas pendampingan yang langsung terjun,” kata Futuh Rabitha Hasya Tenaga Psikologi Dinas Kesehatan Surabaya.
Tenaga psikologi, kata Futuh nantinya tak hanya memberikan support pada keluarga korban meninggal tapi juga korban luka yang selamat.
“Semua nanti akan kita dampingi. Ini baru delapan karena sebagaian besar masih banyak yang di Rumah sakit. Setelah penyembuhan fisik di rumah sakit selesai, nanti akan kami dampingi untuk pemulihan psikisnya,” ujarnya saat ditemui sesuai berdialog dengan keluarga almarhum Ainur Rofiq di Benowo Krajan Gang II.
Kata Futuh, pihak nya akan memandu keluarga selaku orang terdekat untuk selalu mendukung.
“Masih ada beberapa korban yang masih belum tahu bahwa anggota keluarganya meninggal dunia. Ini nanti akan kami dorong pelan-pelan pada keluarga untuk tetap menyampaikan pada saat yang pas. Butuh keberanian memang, tapi harus karena kalau mereka justru tau info meninggal itu dari berita di televisi, di media sosial. Itu dampaknya lebih berbahaya,” dia menyampaikan.
Didik Karsino Ketua RW 1 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal mengucapkan terimakasih pada Wali Kota Surabaya dan jajarannya.
“Saya sebagai RW mengucapkan terima kasih. Saya merasa senang atas bantuan dari Wali Kota Surabaya. Dari warga kami empat korban meninggal telah mendapat bantuan. Terima kasih,” ujar Didik pada suarasurabaya.net saat ditemui usai kunjungan rumah duka, Selasa (17/5/2022)
Selaku ketua RW 1, dirinya juga menyampaikan perasaan belasungkawa.
“Kami sebagai RW 1 Benowo ikut berbela sungkawa dan saya merasa kehilangan warga kami. Sampai saat ini masih ada 18 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit,” pungkasnya. (tha/iss)