Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta tidak ada lagi sekolahan yang menerapkan shift pembelajaran untuk siswa. Ini karena masih ditemukan puluhan sekolah dasar (SD) kekurangan kelas.
Mantan Kepala Bappeko Pemkot Surabaya itu menyatakan, kekurangan kelas itu hanya ditemukan di tingkat sekolah dasar. Sementara SMP sudah tidak ada.
“Ternyata di Kota Surabaya masih ada sekolah SD. SMP tidak ada. Sekolah yang jumlah muridnya lebih banyak dari jumlah kelasnya,” kata Eri, Jumat (18/11/2022).
Karena itu, pembelajaran berlaku sistem shift. Bahkan sampai saat ini masih ada yang tiga shift. “Ada shift bahkan sampai tiga shift. Saya sampaikan 2023/2024 harus selesai semua. Tidak ada lagi anak SD-SMP. Yang kelasnya (sebelumnya) masuk shift dua dan tiga. Semua harus masuk shift satu,” imbuhnya.
Kondisi itu, lanjutnya, secara tidak langsung akan memengaruhi psikologi dan semangat siswa dalam menempuh pembelajaran.
“Karena ketika pembentukan karakter harus fresh, sehat, jadi mulai semangat, mulai pagi, malam harus PR karakter. Kalau sudah jamnya dibalik, akan berubah semangatnya. Ini juga koreksi saya betul,” imbuhnya. (lta/bil)