Jumat, 22 November 2024

Varian Deltacron Muncul, di Surabaya Belum Ditemukan Kasusnya

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Ilustrasi, varian Omicron. Foto: Reuters

Deltacron, varian baru gabungan antara Delta dan Omicron masih belum ditemukan di Surabaya. Ini disampaikan Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

“Yang pasti, kami melakukan optimalisasi penguatan upaya 3T (tracing, testing dan treatment), operasi yustisi protokol kesehatan (prokes) di tempat keramaian yang menjadi konsentrasi masyarakat oleh seluruh Satgas Covid-19 di wilayah,” kata Nanik, Kamis (17/3/2022).

Nanik juga menjelaskan strategi lainnya untuk mengantisipasi Deltacron, yaitu mempersiapkan RS rujukan Covid-19 untuk memfasilitasi kasus-kasus kondisi sedang hingga berat (critical). Selain itu, ia mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi primer Covid-19 dan dilanjutkan dengan booster di Kota Surabaya.

Lalu bagaimana langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, ketika kasus Deltacron ditemukan? Nanik menegaskan, pada prinsipnya penanganan kasus Covid-19 dari sekian banyak varian itu sama dengan penerapan 3T, prokes hingga vaksinasi.

“Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih melakukan pemantauan terhadap perkembangan varian Deltacron yang telah terdeteksi di beberapa negara Eropa. Selain itu, juga mengupdate secara rutin data perkembangan dari WHO,” ujarnya.

Meskipun kasus Deltacron belum ditemukan di Surabaya dan masih dalam penelitian oleh World Health Organization (WHO), Nanik mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan varian ini.

“Varian Deltacron masih dalam penelitian dan pemantauan oleh WHO, termasuk gejalanya. Namun, beberapa gejala yang perlu diperhatikan yaitu suhu tinggi, batuk terus menerus, kehilangan indera penciuman dan perasa, sakit kepala, serta sesak napas,” kata Nanik. (man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs