Jumat, 22 November 2024

Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan karena Kasus Covid-19 Terus Naik

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Masyarakat disuntik vaksin baik dosis 1, 2, maupun booster dalam rangka Road to Navy Jazz Traffic Festival (NJTF) di Villa Navy Residence Lawang Malang, Rabu (11/5/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Kementerian Kesehatan mewakili pemerintah mengatakan rencana penerapan vaksin dosis penguat atau booster sebagai syarat perjalanan merupakan bentuk pengetatan protokol kesehatan seiring laju peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah.

“Presiden sudah menyatakan itu (booster syarat perjalan). Kita tidak ingin masuk lagi ke kasus sebelumnya yang menyebabkan lonjakan orang sakit,” kata Mohammad Syahril Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan situasi pandemi Covid-19 secara nasional sempat terkendali pada Juni 2022 dengan indikator positivity rate di bawah 1,15 persen dan laju transmisi atau penyebaran sebesar 1,03 per 100 ribu penduduk per pekan.

Kedua situasi ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni untuk positivity rate di bawah 5 persen dan untuk laju transmisi di bawah 20 per 100 ribu penduduk per pekan.

“Kemarin sempat terkendali dengan ditandai pelonggaran masker di luar ruangan,” katanya.

Syahril mengatakan situasi pandemi memungkinkan angka kasus bersifat fluktuatif. Pada 30 Juni 2022, puncaknya mencapai 2.200 kasus, tapi dalam empat hari terakhir kembali turun.

Pada 1-4 Juli 2022, angka kasus konfirmasi COVID-19 nasional menurun secara konsisten ke angka 1.434 kasus. “Artinya, tidak naik terus kasusnya. Begitupun positivity rate-nya ikut turun,” katanya.

Namun kenaikan kasus sampai di atas 1.000 pasien menjadi peringatan bagi masyarakat bahwa ada kenaikan kasus yang bisa mengancam kesehatan, terlebih dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 saat ini, kata Syahril.

“Sekarang semua cara dilakukan, termasuk pengetatan. Sumber penularan karena ketidakdisiplinan terhadap prokes dan vaksinasi menurun,” katanya.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs