Seiring dengan strategi Sustainale Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, UNICEF menyerukan kembali perlunya terobosan baru untuk memastikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak di seluruh dunia.
Tubagus Arie Rukmantara, UNICEF Chief of Java Field Office menegaskan, langkah pertama yang diperlukan untuk memastikan akses ke olahraga prestasi terbuka bagi setiap anak adalah dengan memastikan anak-anak hidup sehat tanpa berisiko tertular penyakit-penyakit fatal yang dapat dicegah.
“Imunisasi pada anak telah membuktikan tidak hanya melindungi anak dari selusin penyakit dan masalah kesehatan, mencegah kecacatan fisik dan kematian, tapi juga melindungi seluruh keluarga dan teman mereka karena menciptakan kekebalan kolektif, sehingga anak akan tumbuh di lingkungan yang sehat. Siap menjadi atlet juara dunia,” tambahnya, berdasarkan data yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (15/9/2022).
Menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional di sisa bulan September 2022 ini menurutnya, sangat penting untuk membuka peluang anak-anak berprestasi lebih banyak di bidang olahraga. Sukses BIAN berarti mempertahankan Indonesia Bebas Polio, menurunkan angka difteri, memutus penularan pertussis dan tetanus, mengurangi penularan influenza dan mengeradikasi campak serta menurunkan kejadian congenital rubella syndrome karena virus Rubella.
“Selama Pandemi Covid-19, kita melihat bagaimana olahraga memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan masyarakat dan tetap menyejahterakan anak-anak yang aktif menjadi atlit cilik,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasil Riset UNICEF mengenai pentingnya olahraga prestasi dan anak-anak dengan judul Playing the Game menunjukan, olahraga prestasi dapat berkontribusi dalam mempercepat tercapainya berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainale Development Goals (SDGs), terutama di bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesetaraan Gender.
“Banyak dari kita, orang tua dan orang dewasa, kurang terinspirasi bahwa prestasi dalam olahraga dapat mempercepat pencapaian Indonesia untuk SDGs berdasarkan indikator 3 (Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan), 4 (Pendidikan Bermutu), 5 (Kesetaraan Gender), 10 (Mengurangi Ketimpangan), 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), dan 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang kuat),” terang Arie.
Ia menambahkan, bahwa olahraga juga merupakan salah satu upaya memenuhi hak anak, terutama hak anak untuk bermain di lingkungan yang aman, sehat dan tumbuh kembang yang optimal. Khususnya terkait dengan kerjasama team, resilience (kemampuan untuk pulih kembali setelah menghadapi tantangan) dan juga disiplin diri.
Yuanita M Nagel Pengampu Program Pendidikan UNICEF Wilayah Jawa menyampaikan, dari penelitian UNICEF Skills for the Future in Indonesia, kebanyakan para remaja mengatakan olahraga salah satu keterampilan yang ingin mereka kuasai.
“Olahraga dapat meningkatkan rasa percaya diri remaja, menjadi bagian dari sebuah kelompok dan kegiatan olahraga yang konsisten membantu dalam menumbuhkan keterampilan disiplin di diri remaja,” jelasnya.
Untuk informasi, bertepatan momen Hari Olahraga Nasional pada 9 September, kejuaraan basket makin marak, diantaranya liga DBL yang hampir final, serta kualifikasi piala Asia U-20 di Kota Surabaya yang banyak ditunggu masyarakat.
Kesuksesan BIAN pada tahun 2022 di seluruh pulau Jawa dapat memberikan dorongan semakin besar agar semangat berolahraga prestasi dapat memberikan ruang lebih besar bagi anak-anak di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur dan Pulau Jawa khususnya untuk lebih menikmati hak mereka sebagai anak-anak. (des/rst)