Jumat, 22 November 2024

Tujuh Lulusan SMK di Surabaya yang Sempat Putus Sekolah akan Kuliah Gratis di Stikosa-AWS

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tujuh dari 16 pelajar yang mayoritas anak jalanan yang berhasil lulus setelah sempat putus sekolah. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tujuh lulusan SMK swasta di Surabaya yang sempat putus sekolah akhirnya akan kuliah secara gratis di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS).

Sebelumnya, 16 pelajar SMK yang sempat putus sekolah berhasil lulus 2022 setelah dibantu oleh Yayasan Geng Gemes. Yayasan yang semula hanya terdiri dari segelintir orang dan kini memiliki beberapa donatur ini mempunyai misi menuntaskan wajib belajar 12 tahun bagi masyarakat Surabaya.

Pelajar yang dibantu, memiliki latar belakang masalah sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Dari 16 yang telah lulus 2022, ada 4 di antaranya berkeinginan melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain itu, ada 3 lulusan tahun 2021 juga ingin kuliah.

Tujuh lulusan SMK yang akan kuliah gratis tahun ini adalah Rina, yatim piatu, tinggal bersama kakak dan keponakannya yang mengalami sakit tumor. Mita, lulusan SMK 2021 dan baru akan kuliah tahun ini. Laila, yatim piatu 18 tahun yang tinggal bersama nenek dan kakeknya dengan penghasilan minim bahkan kurang untuk kehidupan sehari-hari.

Alif, seorang yatim yang sempat putus sekolah 3 tahun dan menjadi anak jalanan hingga bisa sekolah kejar paket dan lulus tahun ini. Halimah, wanita berprestasi namun penghasilan orang tuanya sebagai marbot masjid dan penjual telor asin sederhana tidak cukup, sehingga mengharuskan dia berhenti sekolah setelah sempat masuk pondok pesantren kurang lebih setahun.

Ratna, tinggal bersama orang tua angkat dan tidak pernah mengetahui orang tua kandungnya. Wanita 21 tahun ini harus berjualan martabak untuk memenuhi kebutuhan sebagai tulang punggung sejak ibunya angkatnya sakit.

Terakhir, Zain lulusan SMK swasta 2021. Pernah berhenti sekolah setelah lulus SMP karena ibunya sakit diabetes hingga meninggal dunia, sementara penghasilan bapaknya sebagai tukang becak tidak cukup untuk biaya sekolah.

Keterbatasan biaya membuat mereka harus menunggu kesempatan beasiswa. Melihat keinginan yang begitu kuat, Yayasan Geng Gemes ingin membantu mereka agar bisa kuliah, hingga akhirnya difasilitasi oleh Stikosa-AWS.

“Tujuh anak yang akan kuliah nanti. Lima lulusan tahun ini, dua lainnya lulusan tahun kemarin. Rencananya mereka akan digratisi, dikasih uang saku, sama dipinjami laptop,” kata Putra Koordinator Lapangan Yayasan Geng Gemes.

Dikonfirmasi secara terpisah, Meithiana Indrasari Ketua Stikosa-AWS membenarkan rencana itu.

“Iya ide program ini mendadak semalam, setelah baca berita suarasurabaya.net soal pelajar-pelajar yang sempat putus sekolah dan dibantu Yayasan Geng Gemes. Tapi masih kita bahas, akan diinfokan lebih lanjut kalau sudah semuanya fix,” kata Meithiana kepada suarasurabaya.net, Rabu (15/6/2022).

Sebelumnya, Laila salah satu pelajar yang akan kuliah mengatakan sangat menanti informasi beasiswa kuliah.

“Ditawarin sama Geng Gemes buat kuliah, pinginnya di AWS, cuma masih nunggu info lebih lanjut,” kata Laila. (lta/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs