Tradisi Jalan Salib di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya kembali digelar untuk pertama kalinya pada, Jumat (15/4/2022), setelah sempat terhenti selama dua tahun lebih karena pandemi Covid-19.
Tradisi tersebut digelar mulai pukul 08.00 WIB menjelang Misa Jumat Agung sebagai salah satu rangkaian ibadah Tri Hari Suci.
Pelaksanaan Jalan Salib kali ini berbeda dengan sebelum pandemi. Biasanya, terdapat teatrikal atau peragaan yang menggambarkan masa-masa terakhir Yesus, mulai dari dijatuhi hukuman mati, memikul salib ke Gunung Golgota, hingga dimakamkan. Totalnya ada 14 pemberhentian yang biasanya dipraktikkan, namun kali ini peragaan ditiadakan karena masa pandemi.
“Memang ada dua versi, tradisional seperti berdoa berkeliling di perhentian-perhentian dalam gereja, dan kedua modern, seperti teatrikal versi visual kami sering menamainya Tablo. Tapi karena ini masa pandemi, hal seperti itu menimbulkan kerumunan, jadi sementara ini tidak bisa dilakukan,” jelas Robertus Bellarminus Aditya Wahyu Nugaraha, Diakon Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya kepada suarasurabaya.net.
Meski begitu, tradisi Jalan Salib yang hanya dilakukan secara tradisional ini tidak mengurangi perenungan jemaat.
“Setiap pemberhentian itu kami berhenti lalu berdoa dan merenungkan peristiwa yang Tuhan Yesus alami. Misalkan Tuhan Yesus sedang jatuh dan berlumuran darah, kami merenungkan itu bersama,” Tambah Aditya.
Aditya, berharap agar umat Kristiani bisa kembali lagi ke gereja dan memaknai Pekan Suci ini dengan baik.
“Kami merasa pandemi ini melukai persekutuan, bagaimana umat dulu suka berkumpul di gereja sekarang menjadi takut karena Covid-19,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, umat Kristiani sudah lebih dahulu menjalankan puasa sejak perayaan Rabu Abu pada 2 Maret 2022 selama 40 hari, dan akan berakhir pada perayaan Paskah, Minggu (17/4/2022).
Dalam Pekan Suci tersebut, Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya melaksanakan seluruh rangkaian ibadah Tri Hari Suci. Dimulai dengan Kamis Putih, sebagai pembukaan Trihari Suci peringatan perjamuan Tuhan Yesus dan dilanjutkan tradisi Jalan Salib pada Jumat pagi. Kemudian Misa Jumat Agung di sore hari, serta perayaan malam Paskah di hari Sabtu.
Selanjutnya rangkaian Pekan Suci akan ditutup dengan Hari Raya Paskah sebagai perayaan kebangkitan Tuhan Yesus pada hari Minggu.
Sementara itu, Danang Kiswandoko Humas dan Katekis Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya menyampaikan, jumlah jemaat normal setiap perayaan dalam rangkaian ibadah Tri Hari Suci dalam tiga hari masing-masing bisa mencapai 3500 orang. Tapi saat, ini hanya sekitar 50 persen dari jumlah biasanya.
“Pagi ini hanya 300 lebih jemaat, biasanya penuh sampai 415 orang (Jemaat yang hadir dalam tradisi Jalan Salib),” jelas Danang.(lta/bil)