Tim medis dari Sahabat Relawan Indonesia mengambil sampel darah di pemukiman masyarakat Baduy Dalam, di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menyusul adanya enam warga adat dilaporkan meninggal dunia dalam satu bulan terakhir. Keenam orang itu, diketahui sebelum meninggal mengalami gejala panas.
“Kita berharap dengan pengambilan sampel darah itu bisa diketahui penyakitnya,” kata Muhammad Arif Kirdiat Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) di Lebak, Sabtu (10/9/2022) dilansir Antara.
Dari keenam warga Baduy yang meninggal dunia itu terdapat empat balita, yakni dua dari Baduy Dalam dan 2 dari Baduy Luar serta dua dewasa. “Kami hari ini mengambil sampel darah dan masuk ke laboratorium Klinik RSDP Serang pada malam hari karena harus jalan kaki,” jelasnya.
Pihaknya bersama dokter Sari Lestari langsung melakukan respon cepat tanggap saat mengetahui kasus enam warga Baduy meninggal dunia itu. “Dalam ilmu medis, bila ada kejadian seperti ini harus dilakukan observasi secara serius dan hati-hati agar penanganannya bisa komprehensif,” imbuhnya.
Pengambilan sampel darah di Baduy Dalam tidak bisa diambil dokumentasi, dan beberapa kegiatan lain dilakukan dengan pendekatan komunikasi kekeluargaan agar bisa diterima.
“Tim medis dokter, perawat dan bidan berangkat pagi dan masuk ke Baduy Dalam dengan berjalan kaki hingga menempuh tiga jam dari perbatasan Baduy,” katanya.
Ia mengatakan, keenam warga Baduy yang meninggal dunia itu belum bisa diketahui sebelum dilakukan pengambilan sampel darah. Apabila, hasil sampel darah diketahui maka bisa dilakukan tindakan dan pengobatan.
Sebagai informasi, Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
Sementara itu, dokter Sari Lestari mengatakan secepatnya sampel darah puluhan warga Baduy itu dikirim ke laboratorium Klinik RSDP Serang. “Kemungkinan hasil sampel darah itu bisa diketahui Ahad besok,” katanya. (ant/bil/iss)