Jumat, 22 November 2024

Tiga Warga Binaan Kasus Terorisme di Lapas Kelas I Surabaya Berikrar Setia Kepada NKRI

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Satu dari tiga warga binaan kasus terorisme di Lapas Kelas I Surabaya di Porong setelah menyatakan ikrar kembali setia kepada NKRI, Jumat (18/2/2022). Foto: Humas Kanwil Kemenkumham Jatim

Tiga warga binaan kasus terorisme di Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketiganya antara lain Muhammad Subkhan, Muliamin Supardi, dan Slamet Rudhu yang baru 35 hari mengikuti pembinaan di lapas Surabaya, di Porong, Sidoarjo.

Wisnu Nugroho Dewanto Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim menyaksikan langsung pernyataan ikrar yang berlangsung di Aula MD Arifin Lapas Surabaya itu.

Di hadapan stakeholder Kementerian Agama juga TNI/Polri, Wisnu mengatakan, Lapas di Desa Kebon Agung, Porong itu kembali membuktikan soal deradikalisasi.

Wisnu mengatakan, dia masih ingat betul, pada 14 Januari 2022 lalu dia baru saja menerima limpahan warga binaan khusus dari Rutan Cikeas, Bogor.

Lapas Kelas I Surabaya ini paling banyak menerima limpahan. Yakni sebanyak tiga orang. Sedangkan empat orang lainnya dibagi dua ke Malang dan Madiun.

“Saat itu kami berpesan agar petugas melakukan pembinaan dan menjalankan SOP dengan baik,” katanya.

Wisnu sendiri mengaku kaget, tiga minggu setelah pemindahan, dia menerima laporan lagi dari Gun Gun Gunawan Kalapas Surabaya.

Intinya, dari pendekatan petugas lapas, pada hari ke-21, dua orang napiter menyatakan diri siap untuk berikrar setia kepada NKRI.

Saat itu Wisnu tidak mau gegabah. Dia minta agar pihak lapas memantapkan kembali komitmen keduanya. Pihak lapas pun mengobservasi dan memantapkan kesungguhan niat mereka.

“Alhamdulillah, pagi ini saya kembali dapat kabar, jumlah Warga Binaan yang siap menyatakan ikrarnya kepada NKRI tambah satu lagi. Yaitu warga binaan atas nama Muhammad Subkhan,” ujarnya.

Pengambilan sumpah Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia di hari ke-35 mereka dibina di Lapas Porong menjadi sangat lengkap.

“Saya harap teman-teman warga binaan di Lapas Madiun dan Lapas Malang mengikuti jejak ketiganya,” ujarnya.

Wisnu memberikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada ketiga warga binaan tersebut karena telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

“Kami berharap, ke depan, kami bisa saling merajut tali silaturahmi dan memperkokoh semangat persatuan dan persaudaraan,” ujarnya.

Pria asal Semarang itu juga memberikan apresiasi tinggi kepada pihak Lapas Surabaya dan stakeholder terkait yang terlibat.

Menurutnya, ini bukan pertama kali Lapas Surabaya berhasil menjalankan program deradikalisasi. Sudah banyak warga binaan yang jiwanya kembali merah putih.

Wisnu tetap menegaskan, tugas mereka belum selesai. Dia berharap para petugas bisa terus membina warga binaan yang juga masih sesaudara setanah air itu.

“Saya harap pembinaan ini tetap on the track sehingga bisa memberikan manfaat untuk bangsa dan negara,” ujarnya.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs