Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) menyatakan sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Jatim sejak bulan Juli 2022.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Provinsi Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (12/10/2022).
“Meningkatnya pertumbuhan desa mandiri di Jatim pada Juli 2022, diumumkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), bahwa di Jatim terdapat 1.490 desa mandiri dan ini tertinggi di antara provinsi di Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya, ketika ekonomi tumbuh, maka terdapat penurunan kemiskinan. “Artinya bahwa, telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan desa mandiri di Jatim,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada bupati dan kepala desa yang telah berkerja untuk memandirikan desa di Jatim.
“Kami ucapkan terima kasih, ini mencapai angka tertinggi di antara semua Provinsi di Indonesia,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode Maret 2021 hingga Maret 2022, bahwa Provinsi Jatim tercatat mengalami penurunan kemiskinan tertinggi di seluruh Provinsi di Indonesia.
“Sebanyak 391.402 masyarakat Jatim berhasil kita tingkatkan kesejahteraannya. Sehingga, keluar dari garis kemiskinan,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa saat ini Jatim menjadi lumbung pangan nasional. Menurutnya, hal itu ditunjukkan melalui produksi padi di Jatim yang tercatat tertinggi di antara provinsi di Indonesia pada tahun 2020 dan 2021.
“Begitu juga dengan jagung, cabai, bawang merah, mangga, pisang, dan sebagainya, Jatim kontribusi nomor satu nasional,” tambahnya.
Ia mengatakan, bahwa pencapaian yang diraih oleh Jatim ini karena kekuatan komitmen, kolaborasi, serta gotong royong semua pihak dalam menghadapi masalah. “Ini adalah salah satu capaian yang patut kita syukuri,” pungkasnya. (ris/bil/ipg)