Dwi Eko Saptono Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Sidoarjo mengatakan, pengerjaan frontage road (FR) Aloha-Gedangan, Sidoarjo sudah mencapai tahap akhir, menyisakan 0,8 persen ruas dari total 1,7 kilometer yang harus tersambung.
“Sebenarnya sudah tinggal sedikit lagi, sekitar 0,8 persen. Tapi di ujung kontrak ini ada sedikit kendala. Ada sejumlah utilitas seperti listrik, gas, dan telekomunikasi di bawah jembatan di Gedangan. Lalu ada sungai yang karena fungsinya irigasi, sulit dibendung untuk membangun jembatan. Nambah lagi masalahnya,” kata Dwi kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (17/2/2022) malam.
Perlu diketahui, pengerjaan proyek Frontage Road Aloha-Gedangan ini sebenarnya sudah molor dari target awal penuntasan pada akhir 2021 lalu. Sesuai kesepakatan, pihak kontraktor harus membayar denda sekian persen dari nilai proyek, serta diberi tenggat waktu penuntasan pengerjaan jalan itu sampai 19 Februari 2022.
“Semoga besok, 19 Februari, dua hari lagi, pelaksana proyek bisa menuntaskan dengan baik, sehingga bisa segera diserahterimakan. Kalau berjalan lancar, ya, kemungkinan Senin depan lah serah terimanya. Setelah serah terima kami lengkapi prasarana seperti rambu dan lainnya, InsyaAllah minggu depan sudah mulai berfungsi optimal,” katanya.
Semula, proyek frontage road Sidoarjo ini direncanakan sepanjang 9,4 kilometer dari Waru sampai Flyover Buduran, tepatnya di depan SMA Negeri 1 Sidoarjo. Namun, pada praktiknya, Dwi Eko mengakui bahwa pembangunan ini tidak mudah.
“Butuh kerja sama dengan masyarakat terdampak, terutama dalam hal penuntasan pembebasan lahannya. Tapi rencananya, tahun ini kamu sudah akan memulai pengerjaan segmen berikutnya, yakni Gedangan-Lingkar Timur sepanjang kurang lebih 2,6 kilometer,” ujarnya.
Dwi menjelaskan, rencananya proses lelang pelaksanaan pengerjaan frontage road segmen Gedangan-Lingkar Timur itu akan dimulai pada Maret 2022 ini. Setelah lelang, Dwi menargetkan proses pengerjaan fisik sudah bisa dimulai setelahnya, dan tuntas pada 2022 ini.
“Proses MK sudah selesai, InsyaAllah Maret ini kami sudah lelang pelaksanaan. Karena ini memang bagian dari program priroritas Pemkab Sidoarjo, program prioritas Bupati Gus Muhdlor untuk mengurai kemacetan di Sidoarjo,” ujarnya.
Pemkab Sidoarjo, kata dia, menargetkan dua segmen Frontage Road Sidoarjo itu tuntas tahun ini sehingga kemacetan yang terjadi di ruas-ruas jalan Aloha hingga ke Lingkar Timur bisa terurai lebih dulu.
“Jadi nanti dari Aloha, bagaimana terurai sampai ke Lingkar Timur. Enggak sampai kota (Buduran), nanti itu. Sehingga nanti dipecah yang dari arah Surabaya ke Malang, yang kebetulan bisa lewat FR arah malang, bisa juga nanti lewat Lingkar Timur. Ini strategi bagaimana mengurangi kemacetan di tengah kota,” ujarnya.(den/ipg)