Jumat, 22 November 2024

Telur Bebek Rendah Kolesterol dan Bebas Bau Amis Jadi Inovasi Bisnis, Ini Kisah Mahasiswa Unair

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Inovasi bisnis telur bebek rendah kolesterol dan bebas bau amis antarkan mahasiswa Unair lolos pendanaan P2MW Dikti. Foto: Humas Unair

Rizky Ahmad Maulana Hamdany, ketua kelompok mahasiswa wirausaha bidang produksi/budidaya prodi S1 Akuntansi FEB UNAIR, membuat sebuah inovasi bisnis telur bebek rendah kolesterol dan bebas bau amis bersama keempat rekannya, dan berhasil mengantarkan mereka lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemdikbud Ristek RI.

“Awalnya, ini bisnis keluarga saya yang ada di Kabupaten Probolinggo dan awalnya cuma peternakan bebek biasa,” tutur Rizky dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (11/10/2022).

Bersama keempat rekannya yakni Vany Erdiyanti Pratama, Rani Idealistanti Osmena, Sulistina, dan Muhammad Hasan Fuadi, ia membuat sebuah usaha bertajuk Duck Point Special Egg with Low Cholesterol.

Guna menghasilkan produk telur bebek yang rendah kolesterol dan bebas bau amis, mereka memberikan beberapa treatment dalam usaha peternakan telur bebek tersebut. Salah satunya yakni fresh garlic treatment untuk mengurangi kadar kolesterol dalam telur bebek.

Rizky Ahmad Maulana Hamdany, Vany Erdiyanti Pratama, Rani Idealistanti Osmena, Sulistina, dan Muhammad Hasan Fuadi. Foto: Humas UNAIR.

“Itu (fresh garlic treatment, Red) kita merendam pakan bebek dengan air bawang selama satu malam. Kemudian, kita memberikan bebek tersebut pakan bebek yang sudah direndam dengan air bawang dengan komposisi tertentu sehingga telur yang dihasilkan oleh bebek tersebut berkurang kadar kolesterolnya,” ujar Rizky.

Selain fresh garlic treatment, Rizky beserta rekan-rekannya juga memberikan betel chalk treatment pada proses produksi telur bebek yang mereka rintis. Telur bebek direndam di air kapur sirih (betel chalk) selama tiga jam dan terbukti mengurangi bau amis.

Di bawah bimbingan Ni Made Gitanadya, kelima mahasiswa tersebut berharap dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha peternakan telur bebek utamanya di Kabupaten Probolinggo.

Telur bebek merupakan salah satu sumber protein hewani. Namun, popularitas telur bebek masih kalah jika dibandingkan sumber-sumber protein hewani lainnya. Pasalnya, telur bebek memiliki kadar kolesterol yang tinggi serta memiliki bau yang amis jika dibandingkan jenis telur lain. Hal tersebut menjadikan banyak orang menghindari konsumsi telur bebek.

Rendahnya permintaan masyarakat terhadap telur bebek ini berimbas pada para pelaku bisnis telur bebek seperti peternak dan buruh pengelola peternakan telur bebek. Mereka banyak menghadapi kegagalan dalam berbisnis akibat rendahnya permintaan akan telur bebek di pasaran.

“Kami ingin menyejahterakan para buruh peternak bebek yang ada di Kabupaten Probolinggo dengan memberikan pelatihan, kesempatan kerja, dan gaji yang lebih layak pada mereka dengan usaha P2MW ini,” ujar Rizky.

Menggunakan tagline “Ada Doa Peternak Bebek di Setiap Butirnya,” kelima mahasiswa tersebut juga berharap dapat melakukan ekspansi bisnis dari inovasi yang mereka gagas.

“Jadi, kita itu tiap harinya memproduksi 90-100 butir telur dan itu tergantung sama kondisi bebeknya juga. Kami mau ekspand bisnis jadi 200 telur,” tutup Rizky. (rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs