Operasi pencarian Raffi Dimas Baddar (20), mahasiswa yang hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto resmi dihentikan. Hingga hari kesembilan, korban masih belum ditemukan meski petugas di lapangan telah melakukan pencarian semaksimal mungkin.
Petugas gabungan yang melakukan pencarian berasal dari TNI/Polri, Perhutani BKPH Pacet, Polhut Tahura, pengelola wisata, komunitas Pecinta Alam Padusan, LMDH Pesona Alam lestari dan sejumlah relawan seperti LPBINU, Welirang Community, komunitas pencinta alam TSA serta warga setempat.
Octavino Komandan Tim Basarnas Surabaya mengatakan, pascapenghentian operasi, sebenarnya upaya pencarian terus dilakukan. Hanya sedikit berbeda dengan sebelumnya, kini pencarian keberadaan Dimas dilakukan secara mandiri.
Dia juga tidak menutup kemungkinan pencarian akan kembali dilanjutkan jika nantinya ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Termasuk pencarian mandiri misalnya ada warga yang mencari makanan ternak di kawasan Bukit Krapyak jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban mohon segera informasi ke Perhutani,” jelasnya kepada Fuad, reporter Maja FM.
Sesuai SOP pencarian korban hilang di Bukit Krapyak dilakukan maksimal selama tujuh hari.
Berakhirnya operasi pencarian orang hilang di Bukit Krapyak ini menandakan Posko Grenjengan juga ditutup.
Di hari terakhir pencarian, petugas telah mengerahkan seluruh petugas dalam menyusuri kawasan atau titik yang dicurigai di antaranya Petilasan Brawijaya, Putuk Puyang, Gua Cina dan blok Pogak. Namun belum menemukan hasil.
“Semua tim sudah kita tarik termasuk tim yang melakukan camping di atas,” tandasnya.
Sebelumnya, seorang pendaki bernama Raffi Dimas Baddar dikabarkan hilang waktu camping di bukit Krapyak Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Belum diketahui pasti penyebab hilangnya Raffi warga Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan tersebut.
Korban yang diketahui seorang mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya itu dikabarkan hilang sejak Minggu (11/09/2022) siang. Sebelum dinyatakan hilang, korban sempat bermalam di area perkemahan bukit Krapyak bersama 10 rekannya.
Mereka masuk ke loket kawasan perkemahan sejak Sabtu (10/09/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.(fad/iss/ipg)