Jumat, 22 November 2024

Tahun Ini Pemkab Gresik Fokus Bebaskan Bantaran Kali Lamong di Hulu Banjir

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan

Banjir luapan Kali Lamong tidak cukup hanya dengan melakukan normalisasi sungai. Perlu adanya pembangunan tanggul yang kuat untuk menahan luapan air.

Sayangnya, Pemkab Gresik tidak bisa melakukan pembangunan tanggul bila bantaran sungai yang menjadi sasaran belum menjadi aset pemerintah daerah.

Untuk itulah, kata Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik, Pemkab bersama DPRD Gresik sudah menganggarkan APBD senilai Rp35 miliar untuk pembebasan bantaran sungai.

Baca juga: Gus Yani: InsyaAllah Banjir Kali Ini Tidak Sampai Berminggu-minggu

“Tahun lalu kami sudah mulai dari daerah hilir di sejumlah desa di Cerme. Seperti Desa Cerme, Tambak Beras, Jono, dan Pandu. Alhamdulillah sekarang di sana tidak banjir,” ujarnya kepada Suara Surabaya, Minggu (13/2/2022).

Pemkab Gresik bersama BBWS Bengawan Solo telah melakukan pelebaran bantaran sungai di kawasan yang dia sebutkan, selain itu, Gus Yani mengatakan, sudah dibangun tanggul yang dikerjakan oleh BBWS.

“Tahun ini beberapa titik sudah ditentukan BBWS, pertama di Balongpanggang. Ada beberapa titik yang harus kami bebaskan dulu, yang berpotensi masuk desa. Setelah itu kami bisa bikin tanggul kalau alas hak tanahnya sudah jadi aset Pemkab,” ujarnya.

Kecamatan Balongpanggang, kata Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani itu merupakan daerah hulu banjir luapan Kali Lamong di Gresik. Setiap kali sungai meluap, desa terdampak mula-mula ada di kecamatan itu.

“Di Cerme, untuk pembuatan tanggul di beberapa desa itu sumber anggarannya dari APBD dan CSR Asosiasi Paguyuban Cerme dan Benjeng. Tahun ini kami anggarkan Rp35 miliar untuk pembebasan Bantaran kali Lamong,” ujarnya.

Baca juga: Jalan Desa, Rumah, Sawah, Sampai Makam Terendam Banjir Kali Lamong

Gus Yani mengatakan, pekerjaan pembebasan bantaran Kali Lamong dan pembangunan tanggul itu akan terus dilakukan secara bertahap. Dia memastikan, Pemkab Gresik akan fokus.

“Kami bersama DPRD fokus untuk mengembalikan dan merevitalisasi fungsi sungai Kali Lamong. Termasuk normalisasi Kali Lamong yang sangat berdampak untuk menangani banjir,” ujarnya.

Menurut Gus Yani, hasil normalisasi Kali Lamong yang terus dilakukan oleh Pemkab Gresik itu bisa dirasakan saat ini. Yakni dengan cepat surutnya banjir yang biasanya menggenangi sejumlah desa sampai berminggu-minggu.

Dia optimistis, banjir luapan Kali Lamong tahun ini sudah akan surut satu kali 24 jam setelah pelaksanaan normalisasi sungai yang sudah cukup gencar.

Sekadar informasi, Kali Lamong memiliki panjang sungai mencapai 130 kilometer dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai kurang lebih 720 kilometer persegi meliputi sejumlah wilayah.

Kali Lamong yang masuk kategori sungai intermitten dengan penampang yang relatif datar itu melewati Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik juga Kabupaten Mojokerto.

Sungai dengan 34 anak sungai dengan kapasitas maksimal sungai utama kurang lebih 250 meter kubik per detik itu memiliki debit air mencapai 700 meter kubik per detik saat musim penghujan.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs