Calon Jemaah Haji Indonesia diimbau berangkat lebih awal 30 menit sampai satu jam sebelum azan berkumandang kalau ingin Salat Fardhu di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Imbauan itu disampaikan Asep Subhana Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja (Daker) Mekkah, supaya jemaah tidak berdesakan.
“Mendekati puncak haji, saat ingin salat berjemaah di Masjidil Haram diharapkan datang lebih dini dan jangan mendekati waktu azan. Supaya tidak berebut dengan jemaah lain dan nyaman di Masjidil Haram,” ujarnya seperti dilansir Antara, Minggu (12/6/2022).
Untuk memenuhi pelayanan calon jemaah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan Bus Shalawat yang akan mengantar jemaah dari hotel di Mekkah menuju Masjidil Haram.
Layanan bus tersebut akan beroperasi selama 24 jam secara untuk memudahkan jemaah menjalankan ibadah.
Walau jumlah bus shalawat yang disediakan mencapai 200 bus serta 20 bus cadangan, Asep mengingatkan jemaah datang lebih dini untuk menghindari kemacetan di jalur menuju terminal.
Begitu juga waktu ingin kembali ke pemondokan usai Salat Fardhu, jemaah calon haji harus bergiliran meninggalkan Masjidil Haram.
Menurutnya, kepadatan di Mekkah akan meningkat sampai puncak haji seiring terus berdatangannya calon jemaah haji dari berbagai negara.
“Ada waktu krusial Bus Shalawat terutama sebelum Salat Jumat dan sesudah Salat Isya. Diharapkan yang ingin ke Masjidil Haram satu sampai 1,5 jam sebelum waktu salat karena kondisi lalu lintas macet. Dan, ketika mau pulang jangan langsung ke terminal tunggu sekitar 30 menit setelah selesai salat,” tambahnya.
Dalam kondisi normal, interval jarak menunggu kedatangan bus sekitar 5 sampai 10 menit.
“Namun, dalam kondisi padat seperti saat puncak haji, kita targetkan tidak lebih 30 menit. Kita sudah siapkan skema, jika halte penuh petugas akan meminta informasi ke terminal agar bus yang terparkir bisa segera meluncur,” tandasnya.(ant/wld/rid)