Anas Karno Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya menyatakan pemindahan stan Pasar Turi Lama ke dalam gedung atau kios sebagai upaya peningkatan ekonomi dan penataan kota, selain itu lahan yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara (TPS) akan dikembalikan fungsinya sebagai jalan raya.
“Selain untuk peningkatan ekonomi, fungsi pemindahan pedagang ke dalam gedung ini akan mengembalikan fungsi lahan sebagai jalan raya,” tutur Anas Karno saat sidak pembongkaran dan pemindahan ke Pasar Turi Baru, Selasa (22/3/2022).
Pada kesempatan yang sama Irvan Widyanto Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya menambahkan pemindahan lahan TPS Pasar Turi Lama ditujukan bagi pengunjuang agar mendapat akses yang mudah menuju ke Pasar Turi Baru.
Selain kemudahan akses bagi pengunjung, Irvan juga menjelaskan efek dari pembongkaran itu bisa untuk membuka saluran air baru yang melingkar di sisi luar Pasar Turi Baru.
“Lahan yang akan difungsikan kembali menjadi jalan raya kemungkinan dibuat dua jalur, serta akan ada rencana pembukaan saluran air sekunder untuk terhubung ke saluran utama, tujuannya juga untuk mengurangi genangan yang ada di Jl. Semarang itu,” tutur Irvan.
Terkait peninjauan sarana prasarana Pasar Turi Baru, Irvan mengeklaim pasar turi baru ini sudah layak dioperasikan berdasarkan uji safety gedung dari PMK dan uji kelayakan dari ITS.
“Semuanya sudah kita check, meski semua masih dalam tahap perbaikan-perbaikan tapi secara overall cukup baik,” imbuh Irvan.
Sejak hari Senin (22/3/2022) Pemerintah Kota Surabaya telah menerjunkan berbagai petugas untuk melakukan pemindahan barang para pedagang dan mempercepat proses pembongkaran stan penampungan sementara Pasar Turi Lama.
Terdapat tiga blok di Pasar Turi Lama yang memiliki total 157 pedagang yang akan dipindahkan ke Pasar Turi Baru menurut data dari BPBD.
Sedangkan di dalam Pasar Turi Baru terdapat 6.424 stan dan sudah terjual sebanyak 3.780 stan oleh pedagang lama bekas korban kebakaran di Pasar Turi Lama.(wld/ipg)