Jumat, 22 November 2024

Stafsus Mensos: Lingkungan Bersih dan Asri Cermin Taraf Sosial Masyarakat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
kampung edukasi sampah RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo.

Masalah sampah rumah tangga menjadi isu lingkungan yang perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat, karena jumlahnya mencapai 175.000 ton per hari. Partisipasi warga untuk mengelola sampah dengan baik, juga akan membantu mewujudkan lingkungan yang bersih sekaligus untuk pemberdayaan sosial masyarakat.

Faozan Amar, Staf Khusus Menteri Sosial (Stafsus Mensos) Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri menyebut, lingkungan yang bersih dan asri secara tidak langsung dapat mencerminkan taraf sosial masyarakat di lokasi tersebut.

Selain itu, sampah juga dapat memberi nilai komersial jika dikelola dengan baik. Salah satunya mengolah sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman.

“Selama ini sampah selalu lekat dengan hal yang kotor, kemiskinan, dan hal negatif lainnya. Seperti kampung edukasi sampah RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo. Para warga mengelola sampah dengan sangat baik, kampung di Sidoarjo ini, dapat dijadikan contoh untuk meningkatkan taraf sosial masyarakat di kampung-kampung yang lain,” ujar Faozan, berdasarkan press release yang diterima Suara Surabaya, Senin (22/8/2022).

Faozan Amar, Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri saat berkunjung ke Kampung Edukasi Sampah RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo.

Amat Adi Subhan, Lurah Sekardangan mengatakan, kampung edukasi sampah, telah bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari sisi ilmu pengetahuan melalui serangkaian penelitian maupun program pengabdian masyarakat, yang akan menambah kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik dan benar.

“Kami berharap kampung edukasi sampah dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat, dalam pengelolaan sampah yang dilakukan secara mandiri oleh warga,” kata Amat.

Sementara itu, Hariyanto Ketua RW.07 Kelurahan Sekardangan menjelaskan, kesadaran dan kebersamaan warga menjadi kunci utama dalam penataan Kampung Edukasi Sampah. Warga secara sukarela dan mandiri memilah sampah sesuai dengan jenisnya di rumah masing-masing. Selanjutnya, pengolahan sampah organik menjadi kompos dilakukan secara bersama-sama dengan alat yang tersedia di lingkungan rumah warga. Di kampung tersebut juga terdapat bank sampah untuk mengelola sampah non organik.

“Hasil pengolahan sampah dimanfaatkan sepenuhnya oleh warga, untuk penataan kampung sehingga lebih nyaman dan asri,” ungkapnya. (des/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs