Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur menggelar SMA Awards 2022 sebagai ajang berkarya bagi belasan ribu siswa se-Jatim untuk mengukir prestasi. Gelaran ini menjadi ajang berkompetisi siswa SMA sesuai minatnya masing-masing.
Wahid Wahyudi Kepala Disdik Jatim menyebut ada 35 lomba dalam SMA Awards 2022 yang diikuti oleh 17.304 siswa SMA se-Jatim. Dari belasan ribu peserta, akan terpilih sebanyak 109 siswa sebagai pemenang dan 175 jadi nominator.
Tidak hanya itu, Disdik Jatim memadukan berbagai bidang dalam 35 lomba yang diikuti para siswa. Antara lain bidang sains, bahasa, olahraga, kesenian, hingga bidang teknologi.
SMA Awards yang digelar di Hotel Shangrila, Surabaya jadi momen para siswa menerima penghargaan sesuai prestasi yang diraih. Sekaligus menjadi penutup perhelatan yang sudah berjalan kurang lebih empat bulan sebelumnya.
Sebanyak 130 siswa di seluruh Jatim diberikan piala dan piagam penghargaan oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang didampingi Wahid Wahyudi.
Satu persatu siswa yang berhasil menyabet juara terlihat menaiki panggung dengan bangga sambil menenteng piala yang diberikan langsung oleh Gubernur Jatim.
Dalam kesempatan itu Khofifah menilai kalau 35 perlombaan yang dibeikan Disdik merupakan upaya menciptakan pakar untuk generasi selanjutnya. Kata Khofifah, sebab lomba yang diadakan sangat spesifik sesuai dengan keahlian masing-masing siswa.
“Ini adalah pekerjaan menyiapkan spesifikasi peran yang makin dibutuhkan di masa depan,” kata Khofifah dalam sambutannya, Jumat (16/12/2022) malam.
Mantan Menteri Sosial RI itu juga menyebut, kalau pihaknya tengah berupaya meningkatkan produktivitas para siswa dengan mengasah kemampuannya melalui program SMA double track.
Dalam program itu, sistem pembelajaran SMA dan SMK dipadukan guna memberi siswa keterampilan sesuai minatnya. Sehingga para siswa bisa menggeluti dunia kerja apabila tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah kelulusan.
Meski demikian, Khofifah mengingatkan bahwa pihak Pemprov Jatim memiliki pekerjaan rumah terkait data bahwa 50 persen siswa lulus SMA di Jatim tidak memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Saya mengingatkan bahwa sekolah menjadi tempat untuk membangun peradaban yang lebih baik,” katanya.
Sementara itu Winner Jihad Akbar Plt Direktorat SMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi progres pendidikan di Jatim.
Menurutnya, Pemprov Jatim memiliki inovasi yang patut ditiru dan menjadi barometer bagi pendidikan Bangsa. Hal itu ditandai atas berbagai prestasi yang diraih para siswa Jatim. Salah satunya menjuarai kompetisi olimpiade sains nasional.
“Selain itu banyak inovatif yg ditelurkan, seperti SMA double track. Kemendikbudristek sangat mendukung inisiatif ini,” ujarnya.(wld/dfn/ipg)