Jumat, 22 November 2024

Sisi Lain Kampung 1001 Malam, Produksi Beragam Produk UMKM

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Warga Kampung 1001 Malam sedang menerapkan sistem tanam hidroponik di Jalan Lasem Dupak Surabaya, Senin (24/10/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota Surabaya merelokasi penghuni bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam, Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan ke rusunawa. Kampung yang memiliki stigma negatif di masyarakat itu ternyata memiliki sisi lain yakni sering dijadikan sebagai tempat pengabdian masyarakat.

Purwanti (37), salah satu warga kampung 1001 malam mengatakan, Kampung 1001 Malam sering dijadikan tempat pelatihan dan pengabdian masyarakat.

“Di sini kan juga banyak sekali kegiatan-kegiatan seperti pembinaan, pelatihan, pengabdian masyarakat dari komunitas-komunitas dan dari universitas-universitas. Hampir seluruh universitas se-Surabaya pernah mengadakan kegiatan di Kampung 1001 Malam,” ujarnya saat ditemui suarasurabaya.net, Senin (24/10/2022).

Selain itu, Purwanti melanjutkan, dari pelatihan dan pengabdian masyarakat itu, warga Kampung 1001 Malam terutama ibu-ibu yang dulunya menjadi pengamen, sekarang telah memiliki berbagai macam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Berjalannya waktu dengan adanya pelatihan, pembinaan itu, akhirnya ibu-ibu itu lama-lama meninggalkan pekerjaan ngamen, minta-minta dan mulai membuat UMKM bersama ibu-ibu yang lain,” jelasnya.

Purwanti menyebut saat ini warga Kampung 1001 Malam telah memiliki berbagai macam produk UMKM.

“Produknya ada sulam pita, keripik bayam, brownis bayem, rengginang, keripik pare, lampu hias, sama kukis kelor,” kata Purwanti.

Produk yang mereka produksi sendiri itu, tambahnya, juga dipasarkan secara online.

“Biasanya juga kita dipasarkan lewat online. Kita juga dikasih pelatihan digital marketing. Jadi dikasih kaya materi-materi seperti bagaimana sih cara untuk memasarkan produk kita. Untuk memasarkan di internet itu seperti apa, semuanya sudah dikasih dalam pelatihan tersebut,” tutur Purwanti.

Sigit Santoso (39), Ketua Pengurus Kampung 1001 Malam menambahkan bahwa, UMKM di Kampung 1001 Malam sudah bisa tembus ke pasar mancanegara.

“UMKM 1001 malam itu sudah bisa tembus ke pasar luar negeri juga, kita juga sering ikut pameran-pameran Inacraft yang di Jakarta itu,” kata Sigit.

Sigit menjelaskan lebih lanjut, sampai saat ini masih banyak mahasiswa yang memberikan pertemuan, pelatihan, pengabdian masyarakat hingga bantuan agar warga Kampung 1001 Malam bisa hidup mandiri.

“Sampai sekarang banyak mahasiswa-mahasiswa yang ke sini sudah memberikan pertemuan, pengabdian masyarakat, kegiatan, atau bantuan, makanya warga itu bisa mandiri. Tahun berapa itu kita pernah mendapatkan penghargaan 10 kampung terkreatif,” pungkas Sigit. (gat/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs