Senin, 25 November 2024

Siapkan 2.000 Huntara, Mahasiswa ITS Bantu Relokasi Warga Terdampak Semeru

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tim ITS dukung pembangunan 2.000 huntara untuk masyarakat terdampak APG Semeru. Foto: Humas ITS

Dukung pembangunan 2.000 huntara (hunian sementara) program relokasi hunian warga dampak Awan Panas Guguran (APG) Semeru, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menurunkan tim mahasiswa dari Departemen Teknik Geomatika untuk mendukung program itu. Tim mahasiswa ini menuju Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Setelah sebelumnya memberangkatkan 30 mahasiswa pada Desember 2021 lalu, ITS kembali memberangkatkan 10 mahasiswa Departemen Teknik Geomatika untuk mempercepat proses pembangunan hunian sementara (huntara) di daerah terdampak APG Semeru. “Mahasiswa ITS berperan sebagai tim penyurvei untuk melakukan pengukuran dan pematokan tanah kavling,” terang Lalu Muhamad Jaelani ST MSc PhD., Kepala Subdirektorat Pengabdian kepada Masyarakat ITS.

Dosen Departemen Teknik Geomatika ITS yang akrab disapa Lalu ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang sendiri telah menyediakan lahan siteplan 40,55 hektare (ha) dari total lahan 79,60 ha kawasan relokasi di Desa Sumbermujur. Tanah tersebut akan dibangun 2.000 huntara, sehingga memerlukan perhitungan akurat dalam pembagian tanah. “Tim ITS difasilitasi alat ukur yang terdiri dari satu set total station dan reflektor,” tambah Lalu.

Lalu juga menjelaskan bahwa dengan fasilitas alat ukur tersebut akan memudahkan dan mempercepat proses perhitungan luas tanah untuk selanjutnya dilakukan pematokan batas tanah tiap huntara. Mahasiswa hanya perlu meletakkan alat total station di titik yang ditentukan. Kemudian reflektor diletakkan lurus di depan total station sesuai dengan jarak patok yang diinginkan. Total station dan reflektor akan terpisah sejauh 14 meter untuk panjang dan 10 meter untuk lebar lahan. “Hasil pengukuran akan ditandai dengan patokan tanah,” tambah Lalu menjelaskan.

Alumnus ITS angkatan 1999 ini menambahkan bahwa program ini sekaligus menjadi platform pembelajaran akademik bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa Departemen Teknik Geomatika dan sekaligus sebagai wadah mengasah softskill mahasiswa dalam bersosialisasi. “Semoga aksi kemanusiaan ini dapat memberikan kebermanfaatan baik bagi mayarakat Lumajang serta mahasiswa relawan,” harap Lalu.

Tim mahasiswa yang dikoordinatori oleh Favian Adith Budiarto ini dijadwalkan terbagi menjadi tiga tim berbeda dan akan bertugas hingga 23 Januari 2022 mendatang. Koordinator tim yang akrab disapa Adith ini juga mengungkapkan bahwa program tersebut adalah kesempatan bagi mahasiswa menjalankan perannya untuk mengabdi ke masyarakat. “Harapannya, kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu agar masyarakat juga dengan cepat melakukan normalisasi kehidupan,” kata Adhit.(tok/den)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs