Sebanyak enam orang terjebak di dalam lift Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (5/12/2022) siang. Lift tiba-tiba berhenti dan tidak bisa terbuka.
Minun Latif Anggota Komisi C DPRD Surabaya sekaligus Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) mengaku terjebak sejak pukul 12.30 WIB dan baru berhasil keluar hampir pukul 15.00 WIB.
“Saya ada tamu di atas, lantai lima. Mau ke bawah turun ke lantai dua. Lift naik dulu ke lantai tujuh. Begitu turun, antara lantai enam atau lima, ada suara grek-grek, langsung mandek (berhenti) tidak gerak,” tuturnya saat dihubungi suarasurabaya.net, Senin (5/12/2022).
Spontan, ia menekan tombol sirine dari dalam lift untuk meminta bantuan. Namun menurut Minun, teknisi yang biasa menangani dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, baru tiba sejam kemudian.
“Akhirnya nombol bel sirine banyak yang datang. Kabag-kabag datang semua. Akhirnya dipanggil teknisi dari cipta karya (DPRKPP). Sejam kemudian baru datang,” katanya lagi.
Tidak seperti biasanya yang maksimal setengah jam dapat dibenahi dan teratasi, kali ini pintu lift tetap tidak bisa terbuka. Baru kemudian memanggil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya.
“Diutek-utek tidak bisa. Akhirnya manggil damkar dan BPBD. Akhirnya bisa naik ke lantai enam, udah banyak orang, media. Total enam orang yang di dalam (sama saya),” jelasnya.
Meski pengalaman terjebak di dalam lift baru pertama kalinya, tapi menurut Minun, lift macet sudah sering terjadi. Terbaru, tiga hari lalu.
“Sering macet, Jumat juga setengah jam bisa. Tadi 2,5 jam,” pungkasnya.
Terpisah, Dedik Irianto Kepala DPKP Surabaya mengaku laporan yang masuk terlambat.
“Baru jam 14.10, tim datang 14.16 WIB. 14.48 WIB selesai. (Terlambat karena) ngehubungin kitanya belum, dihubungi teknisi dulu,” kata Dedik saat dihubungi.
Sementara Irvan Wahyudrajad Kepala DPRKPP Kota Surabaya mengaku, macetnya lift diduga karena kerusakan komponen listrik. Lamanya penanganan teknisi karena menunggu sparepart.
“Info dari teknisi, masalah kelistrikan yang mengakibatkan ada komponen yang rusak dan teknisi sudah datang, namun menunggu spare part. Ke depan kita upayakan ada teknisi khusus seperti di Siola yang standby bukan oncall, kita koordinasi dengan sekwan,” papar Irvan.
Mengenai seringnya lift macet, menurut Irvan, perlunya dilakukan pemeliharaan rutin. Selain onderdil, dia menilai perlunya penggantian trafo listrik gedung baru tersebut.
“Waktunya pemeliharaan rutin dan penggantian sparepart. Akibat daya listrik gedung naik turun sehingga trafo listrik diupayakan penggantian juga,” pungkasnya.(lta/rum/ipg)