Jumat, 22 November 2024

Seorang Tentara Rusia Dipenjara Seumur Hidup Karena Menembak Seorang Kakek di Ukraina

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Warga membawa bendera putih saat menyeberangi perbatasan Bucha dan Irpin di sebelah jasad yang terbaring di jalan, saat invasi Rusia, di Irpin, Ukraina, Jumat (11/3/2022). Foto: Reuters/Antara

Hakim pada Pengadilan Ukraina, Senin (21/5/2022) waktu setempat, memvonis seorang Tentara Rusia hukuman penjara seumur hidup karena terbukti membunuh seorang warga sipil.

Laporan Reuters yang dikutip Antara menyebutkan, itu merupakan kasus kejahatan perang pertama di yang disidangkan di Ukraina.

Vadim Shishimarin Komandan Pasukan Tank Rusia (21 tahun), divonis bersalah atas pembunuhan Oleksandr Shelipov (62 tahun0, di desa Chupakhivka, Ukraina, tanggal 28 Februari, hari keempat Militer Rusia melakukan invasi.

Hakim Serhiy Agafonov mengatakan, Shishimarin, yang mendapat ‘perintah kejahatan’ dari atasannya, menembak kepala korban dengan senjata otomatis.

“Mengingat kejahatan yang dilakukan adalah kejahatan terhadap perdamaian, keamanan, kemanusiaan dan aturan hukum internasional, maka pengadilan tidak melihat kemungkinan untuk menjatuhkan hukuman yang lebih singkat,” kata hakim.

Shishimarin, yang memakai sweater bertudung warna biru abu-abu menyaksikan jalannya persidangan dari ruang kaca. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun ketika vonis dibacakan. Dia berdiri dengan kepala tertunduk selama persidangan, mendengarkan perkataan seorang penerjemah.

Persidangan yang dimulai pekan lalu menjadi simbol penting buat Ukraina. Seorang pengacara internasional mengatakan, bakal ada kasus-kasus kejahatan perang lain yang disidangkan.

Ukraina menuduh Rusia melakukan tindakan kejam dan brutal terhadap warga sipil selama invasi. Kiev mengklaim sudah mengidentifikasi lebih dari 10 ribu dugaan kejahatan perang.

Sementara, Rusia membantah menyerang warga sipil atau terlibat dalam kejahatan perang selama melakukan ‘operasi militer khusus’ di Ukraina.

Kremlin belum mengeluarkan komentar atas vonis tersebut. Sebelumnya, mereka mengaku tidak punya informasi tentang persidangan itu dan mengatakan tidak adanya misi diplomatik di Ukraina menyulitkan mereka untuk memberi bantuan.

Jaksa penuntut umum Ukraina menilai, Shishimarin dan empat Tentara Rusia lainnya mencuri sebuah mobil untuk melarikan diri setelah pasukan mereka diserang Tentara Ukraina.

Setelah berkendara ke Chupakhivka, kelima tentara itu melihat Shelipov tengah bersepeda sambil berbicara lewat ponsel. Shishimarin lalu diperintahkan untuk membunuh Shelipov agar lokasi mereka tidak dilaporkan, kata jaksa.

Pada persidangan pekan lalu, Shishimarin mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada janda korban. Pengadilan itu mengeluarkan vonis lima hari sesudah menggelar sidang pertama untuk mendengarkan kesaksian.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) belum pernah menjatuhkan hukuman seumur hidup dan Pengadilan Kejahatan Internasional Yugoslavia hanya memvonis enam orang dengan penjara seumur hidup.

Mark Ellis, direktur pelaksana Asosiasi Pengacara Internasional, mengatakan putusan itu ‘tidak mengejutkan’ dan bisa menjadi potongan pertama dalam ‘puzzle besar’ yang juga melibatkan Tentara Ukraina yang ditahan di Rusia.

“Jika itu persidangan dasar, maka persidangan itu bakal menjadi standar yang sangat tinggi,” katanya.

Ellis memperkirakan kasus kejahatan perang lain di Ukraina dengan terdakwa Tentara Rusia bakal dijatuhi hukuman serupa.(ant/iss/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs