Teten Masduki Menteri Koperasi dan UMKM, mengapresiasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang selalu menjaga dan mengawal jurnalisme dari kekuatan media siber. Hal tersebut disampaikan saat Seminar Nasional Jatim (Jawa Timur) Digital Day dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-4 tahun 2022.
Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (18/6/2022) malam, Seminar Nasional digelar AMSI Jawa Timur di Pendopo Sabha Mandala Krida Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Dalam Seminar Nasional Jatim Digital Day mengangkat tema ‘Mewujudkan Ekosistem Digital untuk Kebangkitan Ekonomi Kreatif dan UMKM Jatim.
Dalam Seminar Nasional Jatim Digital Day, AMSI Jatim mendatangkan dua narasumber. Yakni Kukuh Dwi Kristianto perwakilan PT HM Sampoerna Tbk, dan Suwarjono CEO PT Arkadia Digital Media. Hal tersebut dimanfaatkan anggota AMSI Jatim antusias memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada kedua narasumber.
Kukuh Dwi Kristianto menyampaikan, filosofi tiga kanan benar-benar dilakukan di dalam perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. Yakni memperhatikan karyawan, mengandeng mitra kerja agar sesuai keinginan customer dan membesarkan masyarakat dalam arti luas.
“Ketika Covid-19, karyawan kecuali bagian produksi, WFH dua tahun. Komorbid (penyakit penyerta) tidak bekerja tapi digaji, begitu juga dengan ibu hamil sampai cuti melahirkan juga digaji. Karyawan adalah aset karena regulasi semakin ketat sehingga kita memperhatikan karyawan maka karyawan akan mempunyai rasa memiliki perusahaan,” katanya.
Kedua yakni mitra bisnis. PT HM Sampoerna Tbk mengandeng suplier mulai dari usaha kertas, tembakau sampai yang mengambil limbah untuk diajak bekerja bersama-sama. Ketiga membesarkan masyarakat. UKM dalam arti luas, menurutnya, diajarkan untuk bisnis sehingga PT HM Sampoerna Tbk melakukan pendampingan sampai enam bulan.
“Masyarakat dilatih untuk UKM berdaya. Filosofi tiga kanan bisa ditetapkan di semua lini, yakni memperhatikan karyawan, mengandeng mitra kerja sesuai keinginan dengan customer, masyarakat dalam arti luas. Ini yang dilakukan Sampoerna selama ini, yang dulunya toko kelontong menjadi perusahaan besar,” ujarnya.
Sementara itu, Suwarjono CEO PT Arkadia Digital Media, mengatakan, pandemi membuat akselerasi pengguna internet tumbuh sangat luar biasa dan kemudian salah satunya dimanfaatkan oleh pelaku ekonomi. “Karena pandemi ada harapan baru, digital membantu mereka untuk menjual dan tidak perlu ke mana-mana,” paparnya.
Dengan teknologi digital, para pelaku ekonomi bisa melakukan semua aktivitas dari promosi, display barang, mendata para pembeli dan bisa berinteraksi langsung dengan pembeli untuk bertransaksi. Peran media sosial mengakselerasi mempercepat pertumbuhan ekonomi. Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, selama tahun 2021 pengguna UMKM yang menggunakan digital mencapai 19 juta.
“Angka yang transaksinya hingga Rp40 triliun, ini pertumbuhannya sangat besar. UMKM naik kelas bahkan meloncat. Yang kedua adalah memang disrupsi yang dipengaruhi digital itu sangat luar biasa. Namun belum ada regulasi untuk melindungi konsumen sehingga saat ini yang dibutuhkan adalah regulasi untuk melindungi konsumen,” pungkasnya. (bil/iss)