Jumat, 22 November 2024

Seluruh Wisatawan Terjebak di Karimunjawa Sudah Dievakuasi ke Kapal Pelni

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kapal KM Kelimutu yang digunakan untuk menjemput wisatawan terjebak di Pulau Karimunjawa. Foto: Antara/ PT Pelni

KM Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) yang ditugaskan mengangkut wisatawan yang terjebak cuaca buruk telah tiba di Pelabuhan Legon Bajak, Karimunjawa, Selasa (27/12/2022) malam.

Opik Taupik Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni menjelaskan, bahwa KM Kelimutu yang semula diperkirakan tiba di Karimunjawa pukul 17.00 WIB, mengalami keterlambatan akibat cuaca selama pelayaran dari Sampit, Kalimantan Tengah.

“Dengan ukurannya, KM Kelimutu dapat melewati ombak empat sampai enam meter dengan aman, meski mengalami keterlambatan. Alhamdulillah kapal dapat sandar pukul 21.56 WIB dan proses embarkasi dilakukan dengan tertib dan aman,” kata Opik dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/12/2022) dikutip Antara.

Ia mengatakan total wisatawan yang dievakuasi sebanyak 500 orang, terdiri atas 451 wisatawan lokal dan 49 wisatawan asing. Mereka telah tiba dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu, sekitar pukul 05.05 WIB.

Sebagai informasi, KM Kelimutu memiliki panjang 99 meter, tinggi haluan sembilan meter, dan bobot 1.400 ton. Kapal tipe 1.000 pax ini reguler melayari Surabaya – Sampit – Semarang – Kumai – Semarang – Karimun Jawa (PP).

Khusus untuk evakuasi wisatawan, kapal dipercepat tiba di Karimun Jawa dari yang seharusnya 30 Desember 2022, menjadi maju lebih cepat pada 27 Desember 2022. Kapal tersebut dipimpin oleh Capt. Anwar Noor sebagai nahkoda, dengan membawahi 60 kru kapal.

Penugasan penjemputan wisatawan ini diawali dari surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan. Selanjutnya Kementerian Perhubungan menugaskan Pelni, yang kemudian melakukan penyesuaian rute dan jadwal kapal terdekat dari Karimunjawa.

“Segera setelah kami mendapatkan permintaan untuk membantu proses evakuasi, kami secepat mungkin mempersiapkan kapalnya. Kami juga menambahkan tenaga pengamanan dengan bantuan Ditpolair Kalimantan Tengah,” ujar Opik.

Sebanyak 500 orang wisatawan yang dievakuasi, seluruhnya merupakan wisatawan domestik maupun asing yang terjebak berhari-hari. Wisatawan itu tidak bisa menuju ke Semarang akibat perahu freeboard yang tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk.

Selama tertahan di Karimunjawa, keluhan yang paling dirasakan adalah persediaan makanan yang terbatas dan menipis.

Opik menyampaikan, pada 2015, salah satu kapal Pelni yaitu KM Binaiya juga mendapatkan penugasan yang sama untuk mengevakuasi 125 wisatawan yang berhari-hari tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk.

Sebagai perusahaan negara dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, Pelni sering dipercaya pemerintah untuk terlibat misi penting seperti memasuki wilayah bencana dan membawa relawan maupun kebutuhan pokok.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mempercayakan kami melaksanakan tugas mulia seperti ini,” katanya. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs