PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat kenaikan beban puncak tertinggi pada Rabu (13/4/2022) lalu, yakni 6.088 MW, naik sebesar 6,43% dibanding tahun 2021.
Lasiran General Manager PLN UID Jawa Timur pada Kamis (21/4/2022) memaparkan, meski mengalami kenaikan, namun pasokan listrik masih aman dengan daya mampu menghasilkan sebesar 9.206 MW.
Berdasar data Maret 2022 untuk Jawa Timur, pelanggan tarif sosial mengalami pertumbuhan sebesar 15,79%, sedangkan sektor bisnis mengalami kenaikan sebesar 9%, sektor Industri mengalami kenaikan sebesar 6,4%, dan pertumbuhan total tercatat sebesar 4,20%.
“Kenaikan konsumsi listrik ini menandakan aktivitas masyarakat sudah pulih, Jatim bangkit. PLN memastikan akan terus memberikan layanan listrik terbaik untuk mendukung kegiatan masyarakat terutama di bulan Ramadan dan menyambut Idulfitri 1443 H,” terang Lasiran dikutip dari kominfo.jatimprov.go.id.
Di sisi lain, untuk mengimbangi kenaikan konsumsi listrik, PLN terus menggencarkan penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon melalui gaya hidup baru yaitu electrifying lifestyle lewat penggunaan peralatan elektronik yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
“Untuk mendorong minat dan atensi masyarakat beralih ke energi bersih, PLN pun menjalankan sejumlah program yang meringankan pelanggan seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru jika memiliki kendaraan listrik ataupun kompor induksi,” pungkas Lasiran.
Sementara itu, PLN juga memberikan diskon tambah daya listrik senilai Rp150 ribu bagi rumah ibadah dengan pilihan kenaikan daya dari 2.200 hingga 11.000 VA selama bulan Ramadan. Hingga 12 April sebanyak 798 pelanggan di Jawa Timur, telah memanfaatkan program yang berlangsung mulai dari 29 Maret hingga 31 Mei 2022 tersebut. (bil/ipg)