Satpol PP Surabaya mengakui kecolongan atas terjadinya kasus pengeroyokan siswa SMK Dr Soetomo Surabaya yang diduga dilakukan oknum siswa dan alumni SMAN 7 Surabaya pada Minggu (31/7/2022) lalu.
“Kita menyesal karena tidak mengetahui kejadian ini karena tiap malam ada Tim Asuhan Rembulan dari personel gabungan yang mobile tiap hari dari jam 20.00 – 04.00 WIB untuk mengantisipasi balap liar, tawuran, dan pemuda nongkrong sampai tengah malam,” kata Eddy Christijanto Kepala Satpol PP Surabaya.
Eddy menambahkan, salah satu lokasi pengeroyokan yang berada di SMAN 9 Surabaya termasuk dalam kawasan steril dari terjadinya tawuran.
“Kita ada pemetaan titik titik rawan terjadinya tawuran. Wilayah SMAN 9 steril daerah itu. Banyak kafe dan tempat makan jam 23.00 WIB sudah tutup semua. Kemarin ada kejadian seperti itu dan kita cukup menyesal tidak terpantau oleh kami,” kata Eddy saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis (4/8/2022).
Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Eddy mengaku telah bersurat kepada Camat se-Surabaya agar membentuk Tim Asuhan Rembulan di tingkat kecamatan. Tim ini bertugas untuk mengintensifkan patroli malam di wilayah setempat.
Selain itu sebagai langkah preventif lainnya, Satpol PP Surabaya akan mengadakan roadshow di seluruh SMA/SMK untuk edukasi Perda Ketentraman dan Ketertiban.
“Kami sudah menemui Kasatpol PP Provinsi dan perwakilan Dinas Provinsi Jatim mau menggelar roadwhow di seluruh SMA/SMK sehingga mereka bisa lebih tertib dalam menjaga Kota Surabaya,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau agar orang tua lebih meningkatkan pengawasan kepada anaknya.
“Kalau sudah sampai jam 22.00 WIB malam belum pulang, segera hubungi anaknya agar mereka pulang. Kepedulian seperti ini dapat membantu kami pemerintah agar anak-anak tidak berada di jalan,” pungkasnya.(dfn/ipg)