Ferdy Sambo terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, mengakui bahwa ia tak menyangka CCTV di Kompleks Duren Tiga menunjukkan Yosua masih hidup ketika dirinya tiba di kediamannya.
“Saya tidak terpikirkan ada gambar seperti itu, Yang Mulia,” kata Ferdy Sambo ketika menyampaikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Ferdy Sambo mengakui, awalnya dia tidak masalah CCTV di Kompleks Duren Tiga diperiksa para penyidik, karena dia meyakini tidak ada rekaman yang dapat merusak skenario saat itu.
“Waktu tanggal 9 itu belum ada niatan saya untuk menghindari skenario itu, karena saya yakin bahwa CCTV tidak menyorot ke dalam (area rumah), Yang Mulia,” kata Sambo.
Namun kenyataannya terdapat rekaman yang menunjukkan Yosua masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba di kediamannya di Duren Tiga. Rekaman itu tidak selaras dari skenario yang ia bangun.
Adapun skenario yang dibangun saat itu adalah terjadinya peristiwa tembak menembak antara Yosua dengan Richard Eliezer atau Bharada E ketika dia belum tiba di Duren Tiga.
Dalam skenario tersebut, Ferdy Sambo tiba di Duren Tiga ketika Yosua telah meninggal dunia. Namun, rekaman CCTV menunjukkan bahwa Yosua masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba di Duren Tiga.
“Saya tidak tahu kalau posisi Yosua itu jalan seperti yang ada di CCTV,” kata Ferdy Sambo.
Dia mengatakan, dia baru mengetahui rekaman CCTV tersebut sehingga skenario yang dibangunnya tidak sesuai pada 13 Juli 2022.
“Saya pikir natural saja untuk mengecek, Yang Mulia. Pada tanggal 13-nya itulah baru saya tahu gitu,” ujar Ferdy.(ant/tik/ipg)