Saking Antusiasnya Warga, Tokek Masuk Rumah Pun Lapor DPKP

Selain sigap dalam menangani kasus kebakaran, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya juga mengoptimalkan kinerja penyelamatan kedaruratan.

Menurut Dedik Irianto Kepala DPKP Kota Surabaya, hal ini senada dengan adanya penambahan tugas baru dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), yakni terkait dengan keselamatan jiwa.

“Ada Nomenklatur baru tahun 2022 dari kementerian, yaitu ada penambahan kata penyelamatan, jadi untuk penyelamatan kedaruratan,” ucapnya saat dihubungi oleh Radio Suara Surabaya, Minggu (8/8/2022) dalam program Wawasan.

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa konteks penyelamatan adalah emergency, penyelamatan kedaruratan untuk kejadian penting yang bisa mengancam jiwa dan menimbulkan kerugian.

Meskipun begitu, ia juga menambahkan bahwa ada batasan-batasannya untuk tim PMK bisa turun lapangan.

“Jadi, tidak bisa diartikan secara luas tugasnya. Kemarin ada kejadian tokek masuk rumah kita tidak turun, tetapi tetap memberikan edukasi. Namun, saat ular yang masuk rumah, kita turun,” terangnya.

Ia menambahkan, tim PMK Surabaya memiliki petugas yang terlatih dalam menangani reptil. Bahkan, sudah bersertifikat internasional. Dalam penanganan ini, PMK Surabaya juga memiliki peralatan khusus, seperti snake stick.

Lanjut dia, selain reptil, petugas juga menangani kasus lain yang membahayakan. “Selain itu, kita juga menangani kasus bangunan yang mau runtuh, korban kecelakaan, hingga mobil yang tercebur,” tukasnya.

Menanggapi kekhawatiran, tim PMK akan terpecah fokusnya sebagai pemadam kebakaran, Dedik menegaskan itu tidak akan terjadi. Sebab dalam tim PMK terbagi petugas khusus untuk pemadaman dan penyelamatan (rescue). Menurutnya dalam hal ini, masyarakat tidak perlu khawatir. (ris/rst)