Jumat, 22 November 2024

Risiko Campur Minyak Goreng untuk Booster BBM Menurut Pakar

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Bambang Sudarmanta Kepala Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Pembakaran Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengatakan mesin bensin atau diesel mempunyai kriteria tertentu untuk bahan bakarnya. Sehingga kalau minyak goreng digunakan untuk campuran, performa dan dampaknya di proses pembakaran perlu diteliti lebih lanjut.

“Minyak goreng lebih dekat digunakan campuran di mesin diesel karena memiliki kekentalan yang cukup tinggi. Tapi kandungan lainnya ini perlu diteliti lebih lanjut. Nilai kalornya bisa mempengaruhi besarnya daya atau tenaga dari proses pembakaran,” kata dia kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Bambang pun menjelaskan risiko memasukkan minyak goreng masuk ke mesin kendaraan. Kandungan asam di minyak goreng, dalam jangka panjang menyebabkan korosi. Kemudian kandungan pengotoran lain menimbulkan deposit di ruang bakar. Kemudian, defisit nilai kalor berdampak pada power mesinnya.

“Kalau dicampur dengan diesel, masih bisa dipakai. Biasanya komposisi booster 20 sampai 30 persen. Dalam keadaan darurat masih memungkinkan digunakan, tapi dari sisi performance di bawahnya,” ujar dia.

Selain itu, tingkat kekentalan minyak juga berpengaruh. Terutama pada mesin dengan sistem injeksi. Kalau lebih kental, disemprotannya cenderung tidak bisa terakumulasi dengan baik.

“Kalau suhunya dingin, kemungkinan susah starting-nya, susah penyemprotan di injeksinya,” ujarnya.

Terkait Biodiesel, Bambang menyebutkan kalau minyak nabati yang menjadi campuran biodiesel sudah melewati pengolahan lebih lanjut. Sebab, senyawa bahan bakar nabati mengandung oksigen sehingga lebih teroksidasi.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs