Jumat, 22 November 2024
Hari Santri Nasional

Ribuan Santri Dapatkan Literasi Keamanan Siber

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pendidikan dasar mengenai keamanan siber (cyber security) hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional di 2022. Foto: Youtube NU Channel

Sebanyak 1.100 santri mendapatkan pendidikan dasar mengenai keamanan siber (cyber security) hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional di 2022.

Pelatihan itu dilakukan secara hibrid, tersedia secara daring untuk 1.000 santri dan secara luring di Jakarta yang diikuti 100 santri.

Tangkapan layar pelatihan kepada ribuan santri yang dilaksanakan secara daring. Foto: Youtube NU Channel

“Kita harapkan dengan meningkatkan talenta-talenta digital di seluruh Indonesia khususnya lewat Pondok Pesantren dan terutama para santri-santri. Kita bisa memiliki kekuatan besar untuk menguatkan pertahanan di dunia siber serta ekonomi nasional. Tentunya hal itu semua bisa menyejahterakan kita semua,” tutur Hary Budiarto Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo kepada Antara, Sabtu (22/10/2022).

Pelatihan tersebut akan memakan waktu tiga hari lamanya dan diberikan langsung oleh para praktisi yang berasal dari Kementerian Kominfo serta Badan Siber dan Sandi Negara.

Pemberian edukasi kepada para santri untuk bisa lebih aman ketika berselancar di ruang siber itu merupakan wujud nyata untuk menciptakan masyarakat digital sesuai visi Indonesia memenuhi peta jalan digital 2021-2024.

Dalam peta jalan digital Indonesia di periode 2021-2024, diharapkan masyarakat Indonesia bisa memiliki kompetensi-kompetensi penting agar bisa memanfaatkan infrastruktur digital yang nantinya berdampak untuk pengembangan ekonomi nasional.

“Nah secara global masyarakat digital ini disebut sebagai Society 5.0. Mereka melakukan aktivitasnya secara digital, data-datanya diamankan di cloud server. Tidak perlu bepergian tinggal mengakses informasi asal ada internet. Otomatis diperlukan juga keamanan siber agar data-data itu bisa diamankan dengan betul. Nah ini butuh pelatihan khusus,” ujar Hary.

Hary kemudian menyebutkan untuk bisa menciptakan lebih banyak talenta digital, Kementerian Kominfo pun menggandeng kelompok-kelompok di masyarakat termasuk kelompok santri yang jumlahnya besar di Indonesia.

Said Aqil Siroj Ketua LPOI yang menggalang para santri untuk bisa mengikuti literasi keamanan siber bersama Kemenkominfo juga menyampaikan harapannya agar para santri di Tanah Air bisa semakin aktif secara positif memanfaatkan ruang digital setelah mengikuti pelatihan ini.

“Mudah-mudahan acara pelatihan cyber security para santri ini bisa sukses dan mendapatkan berkah dalam mengejar ketertinggalan. Terus terang saja banyak santri yang masih belum melek digital, mudah-mudahan dengan adanya seminar ini kita bisa memberikan pencerahan kepada mayoritas santri yang ada di Indonesia,” ujar Said.(ant/rum)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs