Ribuan pelajar SD-SMP negeri dan swasta se-Surabaya sudah memadati Jembatan Suroboyo mulai sekitar pukul 05.00 WIB, Minggu (18/12/2022). Mereka siap memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori Menari Remo Massal.
Jembatan Suroboyo adalah satu dari total 10 lokasi yang dipakai sebagai pusat acara pemecahan rekor MURI hari ini. Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya beserta seluruh Forkopimda Surabaya, dan tim juri dari MURI hadr di tempat acara.
Para peserta memakai seragam remo dengan atribut lengkap, sementara sebagian pelajar lainnya memakai kaos putih dipadukan celana hitam dengan hasduk merah putih dan selendang merah.
Puluhan ribu pelajar yang berada di sembilan titik lainnya, tersambung secara virtual di layar monitor Jembatan Suroboyo. Gladi bersih dilaksanakan beberapa kali sebelum kedatangan tamu undangan utama.
Selain gladi bersih serentak yang dipandu dari sumber suara, masing-masing sekolah juga melakukan latihan gerakan mandiri. Salah satunya Irfan guru SMPN 21 Surabaya yang mengaku murid-muridnya sudah siap sejak pagi.
“Dari tadi jam 05.30 WIB. Ini barisannya gabungan sama SMP lain juga. Siap-siap untuk jam 08.00 WIB nanti menyambut Pak Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya,” ujarnya.
Hingga pukul 07.35 WIB, barisan ribuan peserta tetap rapi meski di tengah terik matahari. Namun, sejumlah persiapan pembukaan acara juga pencatatan rekor MURI sudah dilakukan tepat di bagian tengah Jembatan Suroboyo.
Diketahui total 65.945 pelajar SD-SMP se Surabaya tersebar di 10 titik bersejarah di Kota Surabaya untuk melaksanakan tari remo secara massal. Pemecahan rekor MURI itu juga berkaitan dengan pemilihan lokasi yang unik.(lta/dfn/rid)