Kasus terinfeksi Covid-19 di Sanya China semakin meningkat, hal ini membuat ribuan tenaga kesehatan (Nakes) harus berjuang memerangi kasus tersebut.
Salah satunya Li Juan, perawat di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Zhengzhou Provinsi Henan, yang datang ke Sanya kota resor pesisir yang dikenal sebagai hawai china.
Rutinitas harian Li adalah mengumpulkan sampel asam nukleat masyarakat yang terinfeksi Covid-19, dengan mengenakan pakaian hazmat atau pelindung diri, di lingkungan Distrik Tianya.
Dari 1-11 Agustus, lebih dari 4.000 infeksi Covid-19 telah dilaporkan di Sanya, China selatan. Kondisi wilayah tersebut masih sangat parah karena jumlah kasus infeksi baru telah menembus angka 1.000 pada Kamis (11/8/2022), seperti yang dilansir Antara, Sabtu (13/8/2022).
Sementara itu, Li termasuk di antara 100 tenaga kesehatan (nakes) dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Zhengzhou yang tiba di Sanya untuk bergabung dalam perjuangan antiepidemi selama akhir pekan.
Lebih dari 10.000 nakes dari 19 wilayah tingkat provinsi telah dikerahkan untuk membantu Hainan melawan lonjakan terbaru Covid-19, dengan sebagian besar kota Sanya yang paling parah dilanda virus tersebut.
Tim yang terdiri 201 nakes dari Provinsi Hubei bertanggung jawab atas pengujian asam nukleat di 41 venue di enam komunitas. Mereka mengumpulkan sekitar 50.000 sampel setiap hari.
“Tugas tersebut merupakan beban kerja yang sangat besar apalagi para nakes dengan peralatan lengkap dalam waktu setengah jam berada di bawah terik matahari di Sanya. Jadi, kami berganti sif setiap dua jam,” ujar Jiang Botao, pemimpin tim nakes.
Sebagai informasi, Gimnasium di Sanya Technician College of Hainan, sebuah laboratorium pengujian asam nukleat membran gas yang didirikan tim Provinsi Guangdong, China selatan, mulai beroperasi pada 7 Agustus.
Kapasitas deteksi asam nukleat harian saat ini mencapai 60.000 tabung, dan kapasitas maksimum dapat mencapai 100.000 tabung.
“Kami berharap dapat menapis kasus-kasus positif dan memungkinkan kehidupan semua orang kembali normal sesegera mungkin,” kata Zhang Ning, pemimpin tim dari Guangdong. (ant/des/ipg)