Jumat, 22 November 2024

RI-AS Berkomitmen Tingkatkan Kerja Sama Kawasan Indo-Pasifik

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Airlangga Menteri Koordinator bidang Perekonomian didampingi Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Ambassador Katherine Tai US Trade Representative yang mewakili Pemerintah AS dalam pertemuan tingkat Menteri Perdagangan, Investasi dan Industri, sebagai rangkaian pertemuan Presidensi G20 Tahun 2022. Foto: Kementerian Koordinator bidang Perekonomian

Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat mendorong upaya peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara kedua negara dalam tataran Indo-Pasifik melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

“Menindaklanjuti apa yang sudah disepakati pada IPEF Ministerial Meeting di Los Angeles beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia menyampaikan kesiapan dan menegaskan komitmennya untuk mengikuti seluruh Pilar IPEF” ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022) dikutip dari Antara.

Hal itu disampaikan Menko Airlangga usai melakukan pertemuan bilateral dengan Ambassador Katherine Tai Trade Representative AS yang mewakili Pemerintah AS dalam pertemuan tingkat Menteri Perdagangan, Investasi dan Industri, sebagai rangkaian pertemuan Presidensi G20 Tahun 2022.

Kerangka kerja sama IPEF dinilai dapat menjadi respons yang tepat dalam menindaklanjuti kondisi dan dinamika global saat ini, di mana semua negara harus mengedepankan kerja sama yang lebih erat dalam menciptakan keseimbangan, kemakmuran, dan pembangunan yang berkeadilan, terutama di kawasan Indo-Pasifik.

Hal tersebut disambut positif Ambassador Katherine yang menyampaikan terima kasih serta apresiasi tinggi atas keterlibatan Indonesia secara serius dan terbuka, guna mendorong hasil konkret dari kerja sama di IPEF.

Dengan kerangka kerja sama itu, harapannya seluruh negara di Kawasan Indo-Pasifik bisa tumbuh bersama dan menjadi lebih kuat.

Nantinya, IPEF akan mengedepankan konektivitas dan integrasi ekonomi berbasis luas yang tangguh, di kawasan Indo-Pasifik.

Pada kesempatan itu, juga dibahas mengenai peluang kerja sama Indonesia-Amerika Serikat di sektor industri, khususnya yang terkait dengan industri Semikonduktor, dan juga perkembangan penyelesaian beberapa isu sengketa perdagangan Indonesia-Amerika Serikat di WTO (DS 478).

Kemudian, dibahas juga soal perlunya tetap mendorong skema kerja sama bilateral Indonesia-AS dan juga kesepakatan agar Indonesia tetap mendapatkan fasilitas GSP dari Amerika Serikat.

Dari sisi perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Amerika Serikat pada 2021 tercatat 37,04 miliar Dollar AS, lebih besar dibandingkan pada tahun 2020 sebelumnya 27,20 miliar Dollar AS.

Pada periode Januari hingga Juli 2022, nilai perdagangan sebesar 23,95 miliar dolar AS atau meningkat 21,94 persen dari periode yang sama setahun sebelumnya yang sebesar 19,64 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Menko Airlangga kembali menyampaikan perlunya dukungan Amerika Serikat pada pelaksanaan KTT G20 di bulan November 2022, agar tercapai konsensus dalam Leaders’ Declaration.

Ambassador Katherine menyampaikan konsensus di G20 sangatlah penting, walau pun pertemuan KTT G20 berlangsung di masa sulit karena pengaruh dinamika geopolitik global.

Keduanya bersepakat, sebaiknya G20 lebih fokus ke solusi masalah-masalah ekonomi dan keuangan dunia, dan tidak mengedepankan permasalahan geopolitik.

Lalu, Ambasador Katherine juga menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia yang mengambil tanggung jawab besar dalam kepemimpinan pada Presidensi G20 Tahun 2022.

Dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian, Sesmenko Perekonomian, dan Dirjen Ketahanan dan Perwilayahan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin.

Sementara dari pihak Amerika Serikat, hadir Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Deputy Chief of Staff USTR dan sejumlah pejabat pendamping lainnya.(ant/gat/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs